Teknik finishing Yakisugi : Membangkitkan Kembali UMKM Pengerjaan Kayu di Lombok Tengah
LOMBOKita — UD. Putra Meubeller, sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berlokasi di Desa Perina, kini kembali menunjukkan taringnya dalam industri perkayuan.
Sejak didirikan pada 2012, UD. Putra Meubeller telah bertransformasi dari kelompok pertukangan sederhana menjadi produsen beragam produk kayu berkualitas, termasuk lemari, meja, dan kursi.
Namun, perjalanan usaha ini tidak selalu mulus.
Pada 2017, mereka mengalami penurunan produksi yang signifikan akibat persaingan dari produk komposit skala industri dan dampak gempa pada 2018 yang mengakibatkan kerusakan pada fasilitas produksi.
Untuk mengatasi tantangan ini, tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Mataram yang diketuai oleh Fauzan Fahrussiam S.Hut.,M.Si melalui pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan program pemberdayaan dengan fokus pada peningkatan aspek produksi mitra.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah teknik finishing yakisugi, yang berasal dari Jepang. Teknik ini melibatkan pembakaran permukaan kayu untuk menghasilkan lapisan karbon yang menghitam, memberikan perlindungan tambahan terhadap rayap dan kelembapan. Proses ini dilakukan dengan menggunakan torch gas bertekanan, dan membutuhkan perhatian khusus untuk mencapai hasil yang optimal.
Proses finishing kayu cepat tumbuh sengon menggunakan teknik yaikusi dan beberapa hasil permukaan kayu setelah proses pembakaran.
Prosedur pelaksanaan teknik yakisugi meliputi:
Persiapan Kayu: Kayu yang akan diproses harus dalam kondisi kering dan bersih dari cacat. Kadar air idealnya di bawah 14% untuk mencegah masalah saat pembakaran.
Proses Pembakaran: Kayu dibakar dengan jarak sekitar 10-15 cm dari sumber api, hingga permukaannya menghitam merata.
Durasi pembakaran yang tepat sangat penting; biasanya, 30 detik per 70 cm² kayu adalah waktu yang disarankan untuk hasil terbaik.
Pembersihan: Setelah pembakaran, permukaan kayu dibersihkan menggunakan sikat kawat untuk menghilangkan sisa arang, menjadikan permukaan kayu tidak hanya estetik, tetapi juga aman untuk digunakan.
Finishing: Papan yang telah dibakar kemudian dapat diolah lebih lanjut dengan minyak organik atau cat ramah lingkungan untuk meningkatkan daya tahan dan penampilan.
Produk furniture hasil finishing dengan teknik yakisugi menggunakan bahan baku kayu cepat tumbuh sengon.
Dengan penerapan teknik yakisugi, produk UD. Putra Meubeller tidak hanya tampil menarik, tetapi juga memiliki nilai tambah yang dapat menarik konsumen yang peduli akan keberlanjutan dan estetika.
Kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang teknik finising kayu, namun juga memberikan sejumlah mesin-mesin pengolahan kayu modern dengan serangkaian aksesorisnya. Hal ini agar mitra mampu menghasilkan proses produksi yang efisien dan produk dengan kualitas tinggi. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan UD. Putra Meubeller mampu bersaing kembali di pasar lokal, menarik minat konsumen, dan mengembangkan segmen pasar yang lebih luas dengan produk ramah lingkungan dan unik.
Melalui kolaborasi berkelanjutan, diharapkan usaha ini dapat membangkitkan kembali industri kayu di Lombok Tengah, memberikan lapangan pekerjaan, dan memperkuat perekonomian lokal.