MGMP Teknik Komputer dan Informatika Kabupaten Lombok Timur di SMK Plus Moch Luthfi Al-Manan Berbagi Ide Pemasaran Barang dan Jasa SMK Melalui Digital Marketing
LOMBOKita – Pada hari Sabtu 23 November 2024 telah dilaksanakan musyawarah guru mata pelajaran teknik komputer dan informatika di SMK Plus Moch Luthfi Al-Manan, di mana SMK Plus Moch Luthfi Al-Manan merupakan sekolah yang tergolong baru bahkan baru menerima peserta didik baru tahun ini namun sudah siap menjadi tuan rumah dalam agenda MGMP teknik komputer dan informatika untuk guru sekabupaten lombok timur.
Kegiatan tersebut diawali dengan kata-kata sambutan oleh Ustadz Muh Ali sodikin selaku kepala SMK Plus Moch Luthfi Al-Manan. dalam penyampaiannya, ustadz Muh Ali sodikin berharap agenda MGMP yang dilaksanakan di SMK Plus Moch luthfi Al-Manan ini bisa berkontribusi baik bagi kemajuan SMK dan menjadi kesempatan belajar bagi stake holder SMK Plus Moch luthfi al-Manan dari guru-guru SMK yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Agenda rutin MGMP teknik komputer dan informatika dilanjutkan dengan penyampaian kata-kata pengantar dari Lalu Wiranata Hidayatullah, S.Kom selaku Ketua MGMP Teknik Komputer dan Informatika Kabupaten Lombok Timur.
Dalam kesempatan tersebut Lalu Wiranata menyampaikan bahwa Narasumber MGMP kali adalah Dwi Putri Lestari, S.Kom dan Hamzanwadi, S.Kom, masih muda dan seger-seger. Mereka berdua telah melakukan pelatihan digital marketing di Bandung selama beberapa hari. pada hari ini akan berbagi dengan semua peserta MGMP.
Sebelum masuk ke materi inti, Iqbal selaku pengawas SMK Kabupaten Lombok Timur juga memberikan kata pengantar dan memberikan motivasi kepada seluruh peserta MGMP yang hadir.
Dia menyampaikan setiap MGMP diharapkan ada hasil karya yang nyata, beliau juga menyampaikan bahwa yang abadi adalah perubahan, dalam proses perubahan itu, selalu terjadi shock lalu penolakan kemudian berharap, memahami, menerima dan mengujicoba. Begitu juga kondisi kita sekarang, saat ini kita masih menggunakan kurikulum merdeka akan tetapi seperti yang biasa terjadi, ganti menteri ganti kurikulum. Karena menterinya sudah baru maka harus siap dengan perubahan kurikulum.
Kemudian agenda MGMP dilanjutkan dengan pemaparan materi digital marketing oleh pemateri. Narasumber berbagi praktik baik kali ini adalah Dwi Putri Lestari, S.Kom dan Hamzanwadi, S.Kom. dalam pemaparannya Narasumber mengawali materinya dengan menyampaikan revolusi industri dari 1.0 sampai 4.0 di mana revolusi industri yang terjadi banyak membantu meringankan pekerjaan, menambah jumlah produksi, mengurangi penggunaan tenaga dalam produksi, mengefektifkan waktu.
Masalah yang terjadi pada marketing industry 2.0 adalah kurangnya media pemasaran (hanya menggunakan pamflet/poster) yang ditempel dan dibagikan di kota-kota besar, membuat produk tidak dapat dijangkau oleh masyarakat di daerah terpencil. Masalah ini mulai dapat diatasi pada marketing industry 3.0 di mana pada masa tersebut sudah mulai berkembang teknologi-teknologi informasi seperti telepon, radio, televisi, membuat proses pemasaran dapat dijangkau lebih luas oleh masyarakat. Meskipun demikian, proses pemasaran terus berkembang yang jangkauannya lebih luas lagi bahkan produk barang dan jasa bisa sampai ke hampir setiap orang dengan mengaksesnya melalui gadget masing-masing. Inilah yang kita kenal dengan istilah digital marketing.
Digital marketing merupakan segala bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui media digital baik website atau media sosial. Digital marketing melalui website dapat diaskes kapan saja oleh customer lebih efisien dan hemat biaya. Sementara digital marketing melalui sosial media dapat meningkatkan visibilitas/online presence produk, branding, membangun jejaring sosial dan bisnis dan interaksi dengan customer. Diantara kelebihan digital marketing ini dibandingkan marketing konvensional adalah interaksi dengan customer secara real time yaitu interaksi yang efektif, efisien dan responsif tanpa harus bertatap muka.
Dalam digital marketing, kita dapat berjualan melalui market place, terdapat tiga opsi yang dapat dipilih. Bisa menjadi seller, reseller atau dropshipper. Seller merupakan pemilik toko sekaligus penyedia produk/jasa yang dijual di marketplace, sementara reseller merupakan orang yang menjual kembali barang dengan membeli dari supplier tanpa perlu memproduksi barang. Dan dropshipper merupakan orang yang mempromosikan dan menjualkan barang dari supplier tanpa perlu memproduksi dan membeli barang dari supplier. Dalam hal ini, siswa siswi SMK dapat menjadi seller dari produk barang dan jasa yang dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah.
Dalam menimplementasikan digital marketing ini, dibutuhkan tiga langkah. Pertama, melakukan perencanaan (merancang strategi), kedua, produksi konten pemasaran dan penjualan digital dan ketiga, eksekusi konten pemasaran dan penjualan digital. Dalam merancang strategi marketing, penjual perlu memperhatikan empat hal yang disingkat dengan TOWS yaitu threat (ancaman), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan strenght (kekuatan). Contoh Bentuk ancamannya seperti pesaing baru, pertumbuhan market lambat, situasi ekonomi dan sosial. Kemudian contoh kelemahannya seperti masalah finansial, SDM dan digital marketing knowledge. Contoh peluangnya seperti situasi dan kondisi market dan kompetitor dan contoh kekuatannya seperti kecukupan finansial, fasilitas dan citra positif.
Dalam tahap perencanaan, penjual perlu juga mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan sebelum memulai penjualan seperti persiapan platform marketing & sales seperti web/app, PC dan HP, email dan No HP. Kemudian Pembuatan akun marketing & sales seperti FB, IG, YT, Tokopedia, Shopee dan manajemen akun marketing dan sales yaitu username, email, No HP, password. Jika sudah semua maka selanjutnya penjual perlu menggunakan kipling method 5w+1h agar penjualan berhasil.
Contoh pertanyaan yang perlu dijawab dalam mempersiapkan penjualan produk adalah apa produk/jasa yang anda tawarkan? Siapa yang menjadi target audiens iklan digital? Di mana pelanggan bisa mendapatkan produk/jasa? Kapan waktu yang tepat untuk posting? Kenapa audiens harus membeli produk/jasa ini? Dan bagaimana cara mengkomunikasikan produk/jasa anda kepada audiens dengan target market dan buyer persona produk anda?
Tahap kedua adalah produksi konten pemasaran digital dan penjualan digital. Pada tahap ini penjual dapat memproduksi konten media berupa video (video singkat/panjang, animasi, gif, iklan video, film), audio (podcast, musik), teks (artikel, kutipan, ulasan, liputan) atau gambar (infografis, fotografi, poster, pamflet). Dalam membuat konten digital marketing, penjual bisa menggunakan aplikasi editing seperti photosop, capcut, canva dan lain-lain. Yang terpenting adalah konten yang dibuat itu menarik perhatian, meningkatkan minat pembaca dan mendorong calon pembeli untuk melakukan suatu aksi seperti membeli.
Tahap ketiga adalah eksekusi konten pemasaran dan penjualan digital. Jika konten digital sudah jadi, maka langkah terakhir adalah memosting konten tersebut pada digital market. Materi tentang digital marketing ini sangat menarik untuk dipelajari terutama oleh siswa siswi SMK. Karena di SMK tentu diajarkan berbagai keterampilan bahkan dapat menciptakan hasil karya yang dapat dikomersialkan sebagai upaya dalam membentuk lembaga pendidikan yang mandiri terutama bagi SMK swasta. Barang dan jasa ini tentu perlu dipasarkan agar makin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari produk siswa siswi SMK tersebut.
Sebelum mengakhiri kegiatan MGMP tersebut. Narasumber meminta peserta MGMP untuk membuat beberapa akun media sosial yang akan digunakan memasarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan dari SMK masing-masing sebagai salah satu syarat mendapatkan sertifikat MGMP. Kegiatan ini sangat baik dalam meningkatkan produsi dan pemasaran barang dan jasa bagi siswa siswi SMK.
Penulis
Muhammad Iplih, M.Pd