Mahasiswa KKN PMD Unram 2024 Sosialisasikan Pemberdayaan Masyarakat melalui pengembangan dan Optimalisasi Lahan Kosong

LOMBOKita – Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) 2024 menggelar kegiatan sosialisasi bertema “Pemberdayaan Masyarakat melalui pengembangan dan optimalisasi lahan kosong dengan Penanaman Bibit dan Penerapan Zero Waste” di Desa Wajageseng.

Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 15 Juli 2024, dan dilanjutkan dengan penanaman bibit rambutan, alpukat, dan durian di lahan kosong desa pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Sosialisasi: Edukasi dan Inspirasi
Acara sosialisasi yang diadakan di balai desa Wajageseng ini dihadiri oleh Kepala Desa Wajageseng, para Kepala Wilayah (Kawil), kelompok tani, serta masyarakat setempat.

Pemateri utama dalam sosialisasi ini adalah Bapak Habiburrahman, seorang Kawil dari Dasan Baru yang juga dikenal sebagai praktisi pembibitan dengan pengalaman luas.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Wajageseng menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN PMD Unram.

“Kami sangat menghargai upaya dari para mahasiswa ini. Diharapkan kegiatan ini bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Wajageseng,” ujarnya.

Bapak Habiburrahman, dalam materinya, memberikan penjelasan mendalam mengenai pentingnya penghijauan melalui penanaman bibit buah serta penerapan konsep zero waste.

Ia menjelaskan berbagai teknik pembibitan, perawatan tanaman, dan cara memanfaatkan limbah organik sebagai pupuk alami. Materi yang disampaikan sangat informatif dan interaktif, dengan sesi tanya jawab yang diikuti antusias oleh peserta.

“Penanaman bibit ini tidak hanya untuk penghijauan, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan penerapan zero waste, kita bisa menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,” tutur Habiburrahman.

Penanaman Bibit: Kolaborasi dan Harapan
Lanjutan dari sosialisasi tersebut adalah kegiatan penanaman bibit rambutan, alpukat, dan durian yang dilaksanakan pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda desa dan rekan-rekan mahasiswa dari Kemah Bakti Mahasiswa (KBM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unram.

Pagi itu, ratusan bibit siap tanam telah disiapkan. Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat, memohon kelancaran dan kesuksesan kegiatan. Seluruh peserta kemudian dibagi ke beberapa kelompok untuk menyebar di berbagai titik lahan kosong yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan semangat gotong royong, masyarakat dan mahasiswa bekerja sama menyiapkan lahan, menggali lubang, dan menanam bibit dengan hati-hati. Setiap langkah dilakukan dengan cermat untuk memastikan bibit-bibit tersebut dapat tumbuh dengan baik.

Jamil, salah satu anggota kelompok tani, menyatakan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa KKN.

“Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan bantuan yang diberikan. Kami akan berusaha merawat bibit ini sebaik mungkin agar bisa memberikan hasil di masa depan,” ujarnya.

Edukasi Berkelanjutan
Selain penanaman bibit, mahasiswa KKN PMD Unram juga memberikan edukasi berkelanjutan tentang cara merawat tanaman dan manfaat dari penerapan zero waste. Mereka mengadakan sesi praktikum kecil mengenai pembuatan kompos dari limbah organik dan cara penyiraman yang efisien.

Ketua kelompok KKN PMD Unram Yusron Hadi menekankan pentingnya perawatan berkelanjutan dan monitoring rutin terhadap bibit yang telah ditanam.

“Kami berharap masyarakat dapat terus merawat dan mengembangkan bibit ini. Kami juga akan melakukan kunjungan rutin untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.

Penutup dan Harapan
Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dan penyampaian komitmen untuk terus menjaga dan merawat lingkungan Desa Wajageseng.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tidak hanya menghasilkan penghijauan desa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Mahasiswa KKN PMD Unram 2024 telah menunjukkan bahwa dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, perubahan positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai.

Semoga kegiatan ini menjadi awal dari langkah-langkah berkelanjutan lainnya yang dapat diikuti oleh desa-desa lain di seluruh Indonesia.