MDSM Thohir Yasin Rayakan Hari Santri dengan Khataman Alqur’an
LOMBOKita – Sebagai pondok pesantren yang komitmen menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI, Kepala Madrasah Diniyah Salaf Modern (MDSM) Ponpes Thohir Yasin Lendang Nangka Masbagik Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ikut memeriahkan Hari Santri dengan mengadakan beberapa agenda mulai sejak malam sampai siang.
Malamnya diisi dengan khataman Alquran, seribu sholawat dan pentas kreasi santri. Untuk paginya, MDSM Thohir Yasin mengadakan acara ceremonial refleksi Hari Santri.
Pada kesempatan itu, Kepala Madrasah Diniyah Salaf Modern Ahmad Patoni, SS. M.Pd. menyampaikan kilas balik sejarah perjuangan santri dan resolusi jihad Hadratussyaikh Kiyai Hasyim Asy’ari.
Selain itu, Ahmad Patoni juga banyak bercerita tentang nostalgianya bersama Gus Thoriq yang merupakan inisiator Hari Santri. Hal yang tidak disangka akan menjadi kegiatan nasional, serta menceritakan bagaimana kegigihan Gus Thoriq dalam memperjuangkan harus adanya Hari Santri sebagai bentuk konstribusi negara pada Santri.
Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Thohir Yasin TGM. H. Munawir menyampaikan pentingnya bersyukur pada ilahi Robbi. Sebab, katanya, Hari Santri akan terasa sangat bermakna di hati orang yang pernah nyantri dan cinta santri.
TGM H. Munawir juga menyampaikan pentingnya seorang santri meneruskan jejak para pendahulu, yang tidak sekedar menguasai Ilmu pengetahuan agama, tapi betul-betul menjadikan ilmu agama sebagai nilai yang terefleksi dalam tingkah laku keseharian.
Pada puncak Ceremonial hari santri adalah ceramah dari pimpinan pondok pesantren Thohir Yasin. Almukarrom TGH. Ismail Thohir. Disampaikannya, hakikat dari seorang santri adalah menjadikan baginda Rasulullah SAW sebagai guru utama.
“Semua ulama adalah santri, guru utama kita adalah baginda Rasulullah,” ucap TGH. Ismail Thohir.
Menurutnya, seorang santri yang ilmunya bersambung sampai baginda Rasulullah SAW, pasti akan selalu terpanggil untuk menjaga perdamaian, tidak bertutur kata kasar. Penuh kasih sayang dan bisa mengayomi semua golongan.
“Pada dasarnya semua poin ajaran dari baginda Rasulullah adalah Uswatun Hasanah, bagaimana kita menjaga diri, menjaga keluarga dan menjaga hati serta perasaan sesama muslim. Dengan menjaga hati serta persaan sesama muslim, akan mampu membangkitkan gairah keberislaman kita,” urai TGH Ismail Thohir.
Tinggalkan Balasan