Dinas Sosial Lombok Timur Kesulitan Rekrut Siswa untuk Sekolah Rakyat SD

Keterangan FOTI : Gedung Sekilah Rakyat yang berlokasi di wilayah Sakra sedang dalam renovasi

LOTIM LOMBOKita – Kepala Dinas Sosial Lombok Timur (Lotim), Suroto, mengaku kesulitan mendapatkan calon siswa untuk Sekolah Rakyat tingkat Sekolah Dasar (SRD),dibanding jenjang SMA. Untuk SMP Lotim tak kebagian alokasi siswa rakyat.
Hanya saja proses belajar mengajar masih menumpang di Gedung Balai Pelatuhan Vokadu dan Profuktivitas (BPVP) Lenak, pasalnya gedung sekolah rakyat dalam proses perbaikan

Kendala utama perekrutan siswa SD yaitu kareba b anak dari keluarga miskin ekstrem yang seharusnya menjadi sasaran justru sudah terdaftar di sekolah umum, dan sudah aktif belajar. Dan Dinas Sosial kini mengalihkan fokus perekrutan kepada anak-anak putus sekolah, untuk menjadi calon siswa.

“Kami akan mencari anak yang belum sempat mengenyam pendidikan atau terpaksa berhenti sekolah karena faktor ekonomi,” jelasnya.

Lebih lanjut Suroto mengatakan jumlah kuota siswa untuk SRD di Lotim sebanyak 100 orang. Dari jumlah kouta tersebut, pihaknya baru mendapatkan 18 anak, itupun sebagian merupakan anak yang putus sekolah.

“Kita sudah terlambat anak-anak sasaran sudah aktif belajar pada sekolah umum. Sebagian besar anak-anak sudah masuk SD dan MI di di dekat rumahnya. Sementara SD dan MI sudah mulai masuk sekolah minggu ini,” ujarnya.

Kareba dasaran dari program sekolah rakyat yaitu keluarga dengan kategori miskin ekstrem dan sangat miskin. Total jumlah keluarga dengan kategori miskin ekstrem sekitar di Lotim mencapai 15.000 keluarga.

Dari data tersebut, diperkirakan jumlah anak yang usianya masuk sekolah dasar sebanyak 1.500 anak. Sementara untuk kouta siswa hanya 100 orang anak.

“Kalau jumlah keluarga miskin ekstrem sekitar 15.000an, rata-rata ada saja yang memiliki anak usia masuk sekolah SD atau sekitar 1500an lebih anak yang usia 7 tahun dari keluarga Desil 1 DTSEN,” pungkasnya.