Pendampingan Perencanaan Desa Wisata Kebon Ayu melalui Community Action Plan (CAP)

LOMBOKita – Desa Kebon Ayu yang terletak di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu desa dari 500 desa yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Desa Kebon Ayu menjadikan desanya sebagai desa wisata atas inisiasi Dinas Pariwisata dan juga Kepala Desa Kebon Ayu saat pandemi Covid-19.

Di tengah lesunya perekonomian di sebagian besar wilayah di Indonesia, Pulau Lombok sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia mendapatkan dampak bagi menurunnya kunjungan wisata.

Konsep desa wisata menjadi salah satu terobosan sebagai wisata alternatif kala itu. Desa wisata Kebon Ayu mengusung konsep wisata dengan mengkombinasikan potensi pertanian berupa komoditi unggulan Golden Melon dengan wisata kuliner dan juga wisata budaya dengan adanya pertunjukan budaya pada hari-hari besar tertentu.

Dalam perkembangannya, Desa Wisata Kebon Ayu mengalami kenaikan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan saat Pandemi Covid-19 Masyarakat disekitar Pulau Lombok yang notabene ingin mencari hiburan setelah lama beraktivitas dirumah selama pandemi, mengunjungi Desa Wisata Kebon Ayu yang sedang viral di sosial media.

Lambat laun aktivitas desa wisata di Desa Kebon Ayu semakin menurun, terlebih lagi saat 2024, beberapa kali pihak travel ingin membawa tamu dan tawaran Anugerah Desa Wisata Indonesia terpaksa tidak dilayani karena minimnya sumber daya seperti sumber daya manusia yang akan mengelola dan juga pendukung-pendukung pariwisata seperti oleh-oleh khas Kebon Ayu dan kuliner yang belum siap menerima tamu dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, tim pengabdi dari Universitas Mataram melakukan pengabdian untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam merencanakan dan membuat konsep pengembangan desa wisata melalui Community Action Plan (CAP).

Kegiatan pendampingan penyusunan dokumen Rencana Aksi berbasis komunitas dilaksanakan pada bulan April hingga September 2024. Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh Siska Ita Selvia, S.T., M.URP dengan background pendidikan Perencanaan Wilayah dan Kota dan saat ini menjadi dosen pada Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.

Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh key-actors dalam pengembangan desa wisata, diantaranya perwakilan Pemerintah Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna, Kelompok Tani, Kelompok Usaha, dan PKK.

Sebagai awalan, narasumber memberikan gambaran awal mengenai pentingnya perencanaan desa dan branding desa untuk mendukung arah penyusunan program-program kegiatan di tingkat desa yang sesuai dengan kebutuhan mendasar bagi masyarakat lokal. Kemudian dilanjutkan dengan penjaringan potensi dan masalah dari Masyarakat lokal mengenai kondisi Desa Wisata Kebon Ayu.

Saat diskusi eksplorasi potensi dan masalah pada serangkaian kegiatan pengabdian ini, masyarakat menyadari bahwa desa wisata Kebon Ayu mulai lesu dan bahkan jarang ada aktivitas wisatawan. Mereka mencoba mencari akar permasalahan dari tiap-tiap masalah pokok yang sedang dibahas, yakni lemahnya perputaran ekonomi di Desa Wisata Kebon Ayu apabila hanya mengandalkan wisata kuliner.

Belum adanya konsep dan perencanaan yang jelas, terkadang menjadikan mereka hilang arah. Sebagian dari anggota Pokdarwis juga memilih untuk mengerjakan fokus yang lain karena tidak ada penghasilan pasti dari Desa Wisata.

Berdasarkan hasil pemetaan potensi dan permasalahan di awal kegiatan, didapatkan konsep besar pengembangan desa wisata Kebon Ayu mengarah kepada wisata budaya. Hal tersebut didasarkan oleh beberapa hal, diantaranya:

  1. Potensi budaya yang ada di Desa Kebon Ayu beragam;
  2. Sebagian besar ibu-ibu rumah tangga memiliki skill membuat tenun khas Desa Kebon Ayu, sehingga berpotesi besar untuk menjadikan tenun lokal menjadi daya tarik wisata;
  3. Potensi pembuatan event bulanan maupun event tahunan sebagai salah satu daya tarik wisata;
  4. Nuansa budaya atau perilaku keseharian masyarakat lokal di Desa Kebon Ayu dapat dijadikan paket-paket wisata seperti membajak sawah, cooking class masakan tradisonal khas sasak dan workshop-workshop yang berbahan dasar dari sektor pertanian;
  5. Pertimbangan pelibatan masyarakat lebih banyak lagi, sehingga nilai manfaat dapat dirasakan masyarakat secara menyeluruh.

Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Kebon Ayu adalah:

  • Eksplorasi potensi dan masalah Desa Kebon Ayu sebagai Desa Wisata;
  • Perumusan Fungsi dan Tugas Pengurus Pokdarwis;
  • Pembuatan bagan kolaborasi antar stakeholder terkait pengembangan Desa Wisata Kebon Ayu; dan
  • Pembuatan rencana aksi berupa program-program kegiatan yang dilengkapi dengan detail stakeholder yang terlibat dan waktu pelaksanaan.
  • Program-Program kegiatan yang disusun diawali terlebih dahulu dengan merumuskan misi-misi yang merujuk pada visi pengembangan desa wisata berbasis budaya.

Adapun program-program tersebut mengacu pada enam misi yang terdiri dari:

  1. Meningkatkan kesadaran masyarakat lokal;
  2. Meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi antar stakeholder
  3. Meningkatkan SDM yang berkualitas;
  4. Meningkatkan daya saing produk wisata;
  5. Meningkatkan keberlanjutan wisata
  6. Meningkatkan Pemasaran dan Jejaring Pariwisata.