Gara Gara Tak Memiliki BPJS, Pasien Meninggal Dunia, Akibat Terlambat Penanganan

Keterangan FOTO : pasien yang terlambat penanganan meninggal di rumah sakit

LOTIM LOMBOKita – Diduga kelalaian management Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr Sudjono Selong. Seorang anak, warga Kembang Kerang Kecamatan Aikmel meninggal, diduga terlambat penanganan, lantaran pasien tidak memiliki BPJS. Karena Pihak rumah sakit, memberikan syarat untuk discane, dengan biaya scane Rp 1 juta rupiah.

Kepala Desa Kembang Kerang Yayah Putra mengaku kecewa dengan pelayanan pihak rumah sakit. Tidak memprioritaskan nyawa warganya, justru pihak management rumah sakit meminta biaya terlebih dahulu, baru ditindak.

“harusnya rumah sakit, selamatkan nyawa pasien, bukan meminta biaya terlebih dahulu baru melakukan tindakan ” ucapnya,

dan hal ini sudah jelas sudah keluar dari SOP yang ada, mestinya dengan memiliki pasilitas memadai, pelayanan prima pada masyakat lebih dikedepankan.

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kabupaten Lombok Timur Khaerul Ihsan mendengar laporan anggoranya menjadi geram.

” sangat disayangkan perlakukan petugas tersebut. yang tidak mengutamakan penyelamatan nyawa pasien justru mengutamakan masalah biaya ” ucapnya, seraya megatakan, kalau seperti inu perlu menggeruduk managemen pihak RSUD

“kondisi pasien dalam keadaan kritis, tentu sangat membutuhkan pelayanan yang super ekstra, bukan mendahulukan biaya CT Scanlah,” ucapnya dengan kesal.

Direktur RSUD dr Soejono Selong Dr H Hasbi S, saat dikonfirmasi mengatakan. Terhadap adanya kejadian tersebut dirinya langsung menindak lanjuti dengan menggelar rapat.

” saya sedang rapat. Agar berimbang nanti saya sampaikan hasil rapat,” sebutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini