Jambore Fotografer NTB di Sembalun, Pesan Keindahan Alam dari Kaki Rinjani

LOMBOKita – Kegiatan Jambore Fotografer Nusa Tenggara Barat (JF NTB) yang digelar Komunitas Lombok Landscaper di kaki Gunung Rinjani Sembalun Lombok Timur, Sabtu-Minggu (23-24/10) diikuti ratusan fotografer, selain fotografer NTB pesertanya juga dari Jawa Timur, Bandung dan Jakarta.

Kegiatan JF ini, sebagai ajang untuk menmbagikan ilmu fotografer. Tak tanggung tanggung menghadirkan dua fotografer senior
yaitu Arbain Rambey, Martha Suherman dan ketua Yayasan Fotografer Indonesia (YFI), Andi.

Ketua Panitia, Suherman SSTP dalam sambutannya mengatakan, kegiatan JF ini digelar untuk mengulang kembali suksesnya Jambore Nasional Fotografer (JNFI) di Taman Nasional Bromo, Agustus 2022 lalu.

Kegiatan ini juga digelar bersamaan dengan Milad Komunitas Fotografer Indonesia ( KFI) dan Komunitas Lombok Landscaper yang ke 11.

Pada kegiatan ini, peserta yang terigesterasi sebanyak 145 orang dari berbagai kota se-NTB dan dari beberapa daerah di Indonesia.

“Panitia membatasi jumlan peserta 100 orang, tapi antusias peserta cukup tinggi,” katanya, apalagi kalau tidak dibatasi mungkin jumlah peserta akan membludak.

Edmond panggilan akrab Suherman juga mengatakan, keberadaan komunitas Lombok Landscaper di usia 11 tahun ini dilirik dan berkolaborasi dengan pemerintah.

“Sejak adanya kolaborasi pemerintah dengan komunitas bisa kita lihat di kantor Bupati Lotim berjejer foto-foto hasil karya rekan rekan fotografer,” sebutnya.

Bahkan sebut Edmond, ia ingin menjadikan Kantor Bupati yang megah itu sebagai galeri foto, sehingga ketika orang atau wisatawan datang ke kantor Bupati, tidak perlu bertanya lagi hendak berkunjung ke suatu tempat yang ada di wilayah Lombok Timur.l

“Sehingga pemerintah bisa memfasilitasi tujuan wisatawan itu, fotograferi dan pariwisata tidak bisa dipisahkan,” paparnya. seraya berharap kedepan pemerintah melalui Kominfo dapat memfasilitasi komunitas fotograferi tentang pelatihan foto jurnalisme, dengan demikian para fotografer tidak beropini liar, karena terhadap opini ini tugas pemerintah untuk mengendalikan.

Supaya apa yang disuguhkan oleh komunitas tersebut bisa terarah maksud dari suatu foto mupun narasinya.

Sangat disayangkan Jikalau foto-foto dan narasinya liar, sehingga ia tidak ingin melihat Lombok khusunya punya ikon Sembalun tidak dikemas dengan baik.

Dalam kesempatan itu, Emond mengucapkan terima kasih kepada teman-teman fotografer, atas didikasihnya selama ini yang telah mengexplore setiap sudut dan pojok yang ada di NTB, sehingga NTB umumnya bisa dikenal oleh orang luar.

Jambore fotografer ini dibuka Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Timur Dr Faozan.

Faozan mengatakan, para peserta yang mengikuti jambore ini tidak akan kehabisan angle foto di kawasan kaki Gunung Rinjani.

Menurutnya, Sembalun yang berada di kaki Gunung Rinjani merupakan surganya fotografer untuk mengabadikan segala momen maupun keindahan alamnya.

“Kita tidak pernah bosan datang ke Sembalun, karena Sembalun memiliki ciri khas yang unik dan eksotik untuk diabadikan,” katanya.

Lewat jambore tersebut, ia berharap kepada para peserta bisa menyampaikan pesan dan kesan kepada dunia tentang keindahan alam Indonesia, khususnya Lombok.

“Bumi Indonesia memiliki keindahan alam yang luar bisa, termasuk di wilayah Sembalun ini. Anugerah yang diberikan Allah patut kita syukuri, semoga bisa menyampaikan kesan kepada dunia lewat karya fotograferi,” harap Faozan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Fotografi Indonesia, Andi Kusnadi mengatakan kegiatan jambore fotografer ini lanjutkan dari kegiatan serupa di Bromo.

Menurutnya, kegiatan jambore fotografer di Gunung Bromo beberapa bulan yang lalu menjadi pemicu kegiatan fotografer di daerah.

Diharapkan dari jambore ini, pihaknya ingin membuat jejaring fotografi secara nasional.
Langkah awal menunaikan misi itu dimulai dari Gunung Bromo kemudian daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

“Kami ingin merangkai Indonesia dengan fotografi. Jika jejaring fotografi kuat, cerita tentang Indonesia tak akan pernah habis,” tutup Andi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini