MAHASISWA KKNT UNRAM SOSIALISASIKAN MODEL PENANAMAN USAHA TANI SEHAT TANAMAN PANGAN DAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH RUMAH TANGGA
Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram di Desa Mumbul Sari, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara mensosialisasikan “Model Penanaman Usaha Tani Sehat Tanaman Pangan Dan Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga”.
Sosialisasi berlangsung di Aula Kantor Desa Mumbul Sari. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja utama yang disusun oleh mahasiswa KKN tematik UNRAM Desa Mumbul Sari, dibawah bimbingan Dr. Wahid Yulianto S.Pt., M.Food. Sc.
Kegiatan ini dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa, perangkat kewilayahan, ibu-ibu PKK, kelompok tani, kelompok ternak, tokoh masyarakat, dan pemuda-pemudi di Desa Mumbul Sari. Adapun pemateri pada sosialisasi ini yakni Riza Hamkary Salam S.P. yang mana beliau merupakan seorang fasilitator dalam bidang pertanian, pemberdayaan masyarakat dan administrasi kelembagaan.
Pada kesempatan ini Kepala Desa Mumbul Sari Mujtahidin A.Md diwakili oleh Kepala Wilayah Pawang Kunyit 1 yakni Haji Ajhar, yang mana dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan kegiatan yang sangat tepat dilaksanakan mengingat masyarakat setempat membutuhkan edukasi tentang model penanaman usaha tani yang sehat dari pupuk kompos.
Ditambah lagi dengan harga pupuk yang cukup tinggi dan pupuk subsidi sekarang jumlahnya dibatasi, sehingga harapannya produk pupuk kompos ini dapat dijadikan solusi bagi petani agar dapat keluar dari ketergantungan terhadap penggunaan pupuk subsidi dan membantu tanaman pangan mendapatkan nutrisi yang sehat dari pupuk kompos limbah rumah tangga.
Sementara itu, Ketua KKN Tematik UNRAM Desa Mumbul Sari yakni Juni Hardi Rizkiawan mengatakan bahwa tujuan dari diselenggarakannya sosialisasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyakarakat Desa Mumbul Sari mengenai penerapan model usaha tani sehat dan pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga.
Sebelumnya, tim KKN telah melakukan survey terlebih dahulu, dan diketahui bahwa potensi pupuk kompos dari limbah rumah tangga cukup menjanjikan. “Karena mayoritas masyarakat di desa ini selain berternak, mereka juga bertani dan berdasarkan dari data terakhir yang kami dapatkan jumlah peternak sebanyak 1.205 orang sedangkan petani sebanyak 1.256 orang” ujarnya.
Dalam sosialisasi ini, pemateri mulai meyampaikan permasalahan terkait pupuk subsidi yang terbatas seperti yang telah disampaikan oleh bapak Haji Ajhar. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat mencari solusi terkait permasalahan keterbatasan pupuk, salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Karena pupuk yang dihasilkan sangat bagus untuk tanaman tanpa merusak struktur tanah.
Adapun pupuk kimia untuk pertanian seperti urea pada jagung, coklat dan tanaman lain yang dapat menyebabkan tanah menjadi asam, sehingga merusak struktur tanah.
Selanjutnya pemateri menjelaskan mengenai apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk kompos. “Bahan yang dibutuhkan sangat mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar secara gratis yaitu limbah rumah tangga, feses ternak, sekam padi, serbuk kayu, arang sekam, air cucian beras, dan tanah humus (tanah dibawah bambu)” ujar Riza Hamkary Salam S.P.
Setelah pembahasan tentang bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk kompos, dilanjutkan dengan uji kesuburan tanah portable terlebih dahulu untuk mengetahui nilai EC (Electrical Conducivity), yakni mengetahui seberapa banyak elektrolit yang terlarut, semakin tinggi nilainya, berarti semakin banyak aktivitas dari mikroba dan tentunya menandakan tanah itu subur.
Dan dilanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk kompos secara langsung. Dalam proses paktik yang berlangsung pemateri mencampurkan semua bahan-bahan yang telah disediakan. Setelah proses pencampuran dilakukan fermentasi selama 2-3 minggu, selanjutnya pupuk sudah siap untuk digunakan. Pupuk yang diolah bisa dikemas sehingga dapat dijual dan menjadi ladang usaha. Setelah praktik pembuatan pupuk kompos, dilanjutkan lagi dengan praktik penerapan model penanaman tanaman yang sehat.
Selama sosialisasi berlangsung, masyarakat sangat antusias dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan mulai dari awal sampai akhir, karena kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara semiformal dan masyarakat bebas bertanya apabila mengalami kesulitan disetiap proses sosialisasi.
Tim KKN juga menghaturkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah mendukung kegiatan sosialisasi ini sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
Harapannya, semoga dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi jalan keluar bagi permasalahan pupuk subsidi yang terbatas dan juga dapat menjadi sebuah usaha bagi masyarakat di Desa Mumbul Sari.
Selain itu, masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai cara pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga dan penerapan model penanaman tanaman sehat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terkhusus di pekarangan rumah masing-masing.
Tinggalkan Balasan