Satlantas Lotim Gelar “BINCANG BERKAH BERKESELAMATAN” bersama DR TGB KH. Muhammad Zainul Majdi,

LOTIM Lombokita – Sosialisasikan tertib berlalulintas dan Kampung Sehat 2 NTB, Satlantas Polres Lombok Timur menggelar “Bincang Berkah Berkeselamatan” melalui.zoommeting dan.live IG Satlantas Lotim,yang di.ikuti seluruh pelajar SMA/SMK se Lotim termasuk seluruh guru, Jumat (9/4).

Kegiatan tersebut di gelar memberikan informasi dan mengedukasi siswa/siswi SMA/SMK tentang bagaimana cara berkendaraan yang baik dan benar dengan tertib berlalu lintas.

Sebagai Narasumber, Kanit Regident Satlantas Lotim Ipda Ayudina Prakasa, S.Tr.K dan Kanit Kamsel Satlantas Lotim Aiptu Wahyu Hidayat, termasuk narasumber dari tokoh agama di NTB Dr. TGB. K.H. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. (Gubernur NTB Periode 2008-2018) dan Dr. TGH. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc., M.A. (Ketua Pengurus Harian DUTII NTB)

Para narasumber mengingatkan para pengendara khususnya.para pelajar, saat bepergian,menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, untuk selalu mentaati dan mematuhi aturan berlalu.lintas,

sebelum bepergian hendaknya chek.and rechcek kendaraan terlebih dahulu seperti kelengkapan surat kendaraan, dan selalu mematuhi rambu rambu dan gunakan helm pengaman.

” kaum.milenial untuk.selalu menjadi.pelopor keselamatan berlalu lintas,” ucapnya,

Para narasumber menilai, salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan berasal dari pengemudi kendaraan, karena melanggar peraturan, tidak disiplin, emosional saat berkendaraan, terburu-buru mengejar waktu dan rasa ngantuk.

“Ini yang perlu kita waspadai, kuasailah diri sendiri sebelum bepergian karena keluarga selalu menanti dirumah,” ujarnya, selain itu ada faktor lain yaitu, faktor cuaca, kondisi kendaraan dan ruas jalan yang dilalui.

Diakhir bincang, Dr. TGB. K.H. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. menekankan untuk sadar dan sopan selama berlalu lintas, awas dan waspada dalam berkendaraan, disiplin terhadap undang-undang dan aturan lalu lintas, antri sebagai budaya tertib berlalu lintas serta rawat diri dan kendaraan agar tetap laik pakai,

serta saling menghargai sesama pengguna jalan raya dengan tidak menggunakan knalpot bising/racing yang dapat menganggu masyarakat dalam beribadah maupun masyarakat lain yang sedang dalam keadaan sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini