Imbas Cuaca, Kualitas Tembakau Petani Menurun, luas Lahanpun Berkurang

Keterangam FOTO :Kadis pertanian Lotim L Pathul Kasturi

LOTIM LOMBOKita – Kualitas dan luas lahan tanaman tembakau di Lombok Timur (Lotim) musim tanam tahun 2025 mengalami penurunan. Penurunan tersebut dotengarai dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya faktor cuaca tidak menentu termasuk tidak adanya alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah untuk komoditas tembakau.

” kualitas tembakau sangat menentukan harga jual,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Lalu Fathul Kasturi

Kalau kualitasnya bagus menurut Kasturi, maka harga tembakau sudah pasti harga beli oleh pihak perusahaan mahal, sebaliknya kalau kualitas buruk bisa di pastikan harga ibeli murah.” Kualitas menentukan harga,” sebutnya.

Disinggung pernasalahan harga. Kadis pertanian,mengatalan pihaknya tak bisa memaksakan masalah harga pembelian kepada perusahaan, karena masalah harga ini pihak gudang pembelian belum dibuka, bahkan pihaknya telah mengundang semua perusahaan untuk rapat terkait penetapan harga. Sementara dari sisi luas tanam, terjadi penurunan yang signifikan.

“Setiap tahun luas tanam kita lebih dari 30 ribu hektare, tapi sekarang cuma 26 ribu hektare. Ini pengaruh cuaca,” jelasnya.

Lebih lanjut Kasturi mengatakan terjadinya cuaca ekstrem telah mengganggu proses persemaian awal tahun ini, terhadap nasalah tersebut Pemerintah Daerah melalui Unit Pelaksana Penyuluhan (UPP) telah mengeluarkan himbauan untuk menggeser masa tanam.

“Ketika petani sudah melakukan persemaian, tapi karena faktor cuaca, maka kota telah bersurat melalui UPP untuk melakukan undur tabam,” sebutnya,seperti tanam Maret mundur ke April

Termasuk juga pihaknya juga mengimbau petani terkait
penerapan teknik budidaya yang baik, seperti pembuatan irigasi untuk mencegah kerusakan tanaman di musim hujan.

” Meski beberapa upaya telah dilakukan, tetapi kualitas tembakau masih tetap terdampak,” katanya,

Persoalan lain yang tak kalah pelik sebut Kasturi tidak adanya alokasi pupuk bersubsidi untuk tembakau. Saat ini, pupuk subsidi hanya diberikan untuk komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, sedangkan untuk perkebunan yang disubsidi tebu dan kopi.

“Mengingat tembakau adalah hasil pertanian unggulan Lombok Timur, Bupati mengatensi serius yaitu menyurati Kementerian terkait pemberian subsidi untuk tembakau.

“Agar tembakau msndapat subsidi bupati telah mengusulkan ke kemneterian agar tembakau dimasukkan ke dalam sektor perkebunan sehingga petani dapat mengakses pupuk bersubsidi,” sebutnyam

Untuk sekarang ini, bantuan pupuk bagi petani tembakau hanya dapat diperoleh melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), yang jumlahnya terbatas dan hanya menjangkau beberapa kelompok tani.

“DBHCHT ini adalah bentuk kepedulian pemerintah ke petani kita. Namun, dengan diakuinya tembakau sebagai komoditas perkebunan yang layak dapat subsidi, beban petani kita akan jauh lebih ringan,” punkas Kasturi.