Bahasa dan Pikiran, Apakah Berkaitan?
Oleh: Shofia Azzahro
Mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024
Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics
Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.
LOMBOKita – Bahasa dan pikiran merupakan dua aspek penting dalam kehidupan manusia yang saling berkaitan satu sama lain. Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkan manusia untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ataupun perasaan. Sementara itu, pikiran merupakan proses mental yang memungkinkan manusia untuk memahami, menganalisis, dan menafsirkan informasi.
Hubungan antara bahasa dan pikiran ini telah menjadi perdebatan di kalangan ahli linguistik, psikologi, dan pilsafat selama berabad-abad.
Bahasa dan pikiran memiliki hubungan yang kompleks dan saling mempengaruhi. Bahasa sebagai alat komunikasi mempengaruhi cara berpikir, sedangkan pikiran mempengaruhi cara menggunakan bahasa. Bahasa mempengaruhi cara berpikir dengan membentuk konsep, kategorisasi, dan struktur pemikiran.
Contohnya, bahasa yang memiliki kata-kata spesifik untuk warna tertentu dapat mempengaruhi kemampuan membedakan warna. Sedangkan pikiran mempengaruhi cara menggunakan bahasa dengan memilih kata-kata, struktur kalimat, dan gaya bahasa.
Contohnya, orang yang memiliki pikiran logis cenderung menggunakan bahasa yang lebih sistematis.
Bahasa dan pikiran juga dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan, sehingga mempengaruhi cara berkomunikasi dan berpikir. Dialek dan aksen bahasa dipengaruhi oleh lokasi geografis, sedangkan kosakata dan gaya bahasa dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Contohnya, bahasa Arab memiliki struktur kalimat yang dipengaruhi oleh budaya islam, dan bahasa Indonesia memiliki kosakata yang dipengaruhi oleh budaya lokal dan kolonial.
Terbukti bahwa bahasa dan pikiran itu bisa dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan. Contohnya, seseorang yang tinggal di suatu lingkungan yang memang sudah terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan sopan maka akan berpengaruh juga pada cara berpikirnya, bahasa yang baik adalah hasil dari cara berpikir yang baik. Karena sebelum berkomunikasi dengan bahasa, kata atau kallimat yang akan dikeluarkan terlebih dahulu diolah oleh pikiran.
Dalam konteks psikologi, bahasa juga memainkan peran penting dalam memahami proses mental. Bahasa dapat digunakan untuk mengungkap pikiran, perasaan dan emosi, sehingga membantu psikologi memahami proses mental seseorang. Proses psikologis seperti pengkodean, pemahaman, pengambilan keputusan dan komunikasi juga dipengaruhi oleh bahasa.
Bahasa membantu mengkodekan pikiran menjadi kalimat dan mempengaruhi cara memahami konsep-konsep kompleks. Dalam konsep kesehatan mental, bahasa dapat mempengaruhi kesehatan mental individu. Penggunaan bahasa yang tepat dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan motivasi dan memperbaiki hubungan interpersonal. Oleh karena itu, memahami hubungan antara bahasa dan pikiran dapat membantu meningkatkan kualitas hidup individu.
Bahasa dan pikiran memiliki hubungan timbal balik yang kompleks, mempengaruhi cara berpikir, berkomunikasi, dan memahami dunia sekitar. Budaya dan bahasa yang mempengaruhi struktur bahasa, kosakata, dan gaya komunikasi, sehingga mempengaruhi cara berpikir dan memahami realitas.
Bahasa dan pikiran adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain, karena itulah keduanya tidak bisa dipisahkan. Memahami hubungan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa dalam mempengaruhi pikiran dan komunikasi.

 
											 
							 
							