Gubernur NTB Serukan Stop Kebiadaban Terhadap Muslim Rohingya

Gubernur NTB TGH M. Zainul Majdi saat orasi kepedulian terhadap Muslim Rohingya di depan kantor Gubernur NTB

LOMBOKita – Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi menyerukan segera dihentikan penindasan dan kebiadaban yang dilakukan terhadap muslim Rohingya di Myanmar.

“Kita satu suara, hentikan penindasan terhadap saudara-saudara kita (Rohingya, red) di Myanmar. Berikan hak-hak hidup mereka,” kata gubernur dalam orasinya saat menerima aksi unjukrasa yang dilakukan sejumlah organisasi masyarakat, pemuda, dan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Kemanusiaan Peduli Rohingya, di depan Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin.

Gubernur menuturkan, segala macam yang berlawanan dengan nilai-nilai kemanusiaan harus dilawan, seperti yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar.

“Saya di sini bersama rekan-rekan, ini melambangkan sisi lahiriyah, tidak hanya terkait umat Islam tetapi juga sisi kebangsaan. Sama ketika kita bicara Palestina, itu juga soal kemanusiaan,” ujarnya.

Ia sangat mengapresiasi apa yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat, pemuda, mahasiswa baik Islam maupun nonmuslim terhadap aksi tersebut.

“Saya ingin sampaikan kepada kita semua. Satu suara kita menunjukkan. Kita semua tahu persis. Yang kita lawan ini adalah kegilaan atas nama apapun. Kehilangan akal sehat,” jelas Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB.

Menurut gubernur, sebagai bangsa Indonesia dan umat beragama dirinya yakin semua agama manapun tidak ada yang membenarkan atau membolehkan penindasan sebagaimana yang terjadi di Myanmar terhadap muslim Rohingya.

“Saya yakin itu. Dalam Islam dan agama-agama lain bahkan juga Buddha, saya yakin tidak ada yang membolehkan seperti itu,” tegasnya.


Pemuda NW Desak PBB Hentikan Kejahatan Kemanusiaan di Myanmar

TGB Minta Pemerintah Pusat Bersikap Tegas Atas Pembantaian di Myanmar

Jokowi Minta Myanmar Hentikan Kekerasan Etnis Rohingya

TGB mengajak semua masyarakat dan anak-anak muda NTB menjaga rasionalitas, menjaga akal sehat.

“Tidak boleh ada yang memiliki pikiran bahwa masalah ini berakar dari ajaran agama. Tidak. Tapi ini adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan karena hilangnya akal sehat,” ucapnya.

Karena itu, tambah gubernur, dirinya meminta seluruh masyarakat, pemuda bahkan forum lintas agama untuk menyuarakan menentang penindasan di Myanmar.

“Kita harus suarakan karena berlawanan dengan fundamental dari yang kita yakini, nilai kebangsaan dan nilai agama yang kita yakini bersama,” kata gubernur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini