Menuju Lombok Tengah Mandiri Benih Kedelai
LOMBOKita – Lombok Tengah merupakan salah satu kabupaten sentra produksi kedelai di Nusa Tenggara Barat (NTB). Luas area tanam di Lombok Tengah pada tahun 2016/2017 terluas kedua yaitu 12.036 hektare setelah Kabupaten Bima yang mencapai 16.184 hektare. Anjasmoro dan Dena 1 merupakan varietas yang sudah populer di Lombok Tengah sejak beberapa tahun silam.
Pemda Lombok Tengah, melalui Dinas Pertanian setempat, sangat menginginkan wilayahnya menjadi salah satu sentra industri benih kedelai, bahkan ingin mandiri dalam penyediaan benih kedelai. Hal tersebut sangat beralasan karena potensinya cukup besar di wilayah ini. Misalnya adanya berbagai kondisi agroekologi untuk usahatani kedelai, dukungan Pemda setempat yang cukup besar, dan adanya penangkar-penangkar baru yang tumbuh.
Selain itu ada kemudahan akses untuk memperoleh benih sumber, berjalannya proses sertifikasi benih oleh BPSB, terbukanya peluang pasar benih kedelai bersertifikat, serta adanya pendampingan teknologi budidaya maupun produksi benih kedelai bermutu secara intensif dari BPTP NTB.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Ir. Lalu Iskandar menerangkan bahwa pada 2017 dari Lombok Tengah sudah mampu diproduksi benih kedelai bersertifikat sebanyak 900 ton, yang sebagian untuk memenuhi kebutuhan benih Kabupaten lain.
Terkait dengan obsesi sebagai sentra produksi/industri benih kedelai, penumbuhan penangkar di wilayah tersebut terus digalakkan. Sebagai contoh, bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, kegiatan SL-Desa Mandiri Benih Kedelai dari Badan Litbang Kementerian Pertanian mulai tahun 2017 dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah.
Pada tahun 2017, melalui kegiatan tersebut telah berhasil ditumbuhkan penangkar benih kedelai di Kelompok Tani Beriuk Tinjal, Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat. Calon benih yang dihasilkan selanjutnya diproses menjadi benih bersertifikat oleh “UD Pusaka Tani”.
Sebagian besar benih bersertifikat dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian setempat sebagai benih sumber untuk musim berikutnya di lokasi lain dan sebagian yang lain diperbanyak lagi oleh anggota Kelompok Tani setempat.
Pada 2018 telah berhasil ditumbuhkan juga penangkar benih kedelai di Kelompok Tani “Pade Mele”, Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Kegiatan SL-Desa Mandiri Benih Kedelai pada tahun ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2018. Di lokasi LL (Laboratorum Lapang) kegiatan ini diperkenalkan beberapa varietas unggul baru kedelai seperti Devon 1 dan Dega 1, selain varietas Argomulyo dan Anjasmoro; sekaligus digunakan sebagai tempat belajar bersama bagi Kelompok Tani tersebut dalam memproduksi benih kedelai bermutu.
Benih kedelai bersertifikat yang dihasilkan mencapai sekitar 1 ton dan kini sudah ditanam/ditangkarkan lagi di wilayah Kecamatan Pujut. Benih sumber untuk kegiatan SL-Desa Mandiri Benih Kedelai berasal dari Balitkabi.
Selain itu, Balitkabi juga turut berperan dalam pendam-pingan transfer teknologi produksi benih kedelai bermutu, bersama BPTP NTB.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan menggunakan data realisasi luas panen kedelai di Lombok Tengah tahun 2016/2017, maka Kecamatan Pujut dan Praya Barat sangat potensial sebagai lokasi produksi benih kedelai melalui Sistem Jabalsim (Jalinan Arus Benih Antar Lapang dan Musim) dalam rangka kemandirian benih kedelai di Lombok Tengah.
Selain itu, kegiatan SL-Desa Mandiri Benih Kedelai di Kabupaten Lombok Tengah, NTB telah mengikuti prinsip ‘bisnis plan’ dimana benih yang dihasilkan dari kegiatan tersebut langsung dimanfaatkan pada musim tanam berikutnya oleh pengguna. Dengan kata lain perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tersebut telah mempertimbangkan pasar/kebutuhan pengguna. Kegiatan tersebut juga mendukung pentingnya penumbuhkembangan industri/penangkaran benih kedelai berbasis masyarakat. (ari/*)
Tinggalkan Balasan