Warga Pemilik Lahan akan Duduki Sirkuit Mandalika, Apa Kabar Indonesian GP 2023?

LOMBOKita – Para pemilik lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan menduduki Sirkuit Mandalika jika pembayaran belum dituntaskan sebelum ajang MotoGP 2023 yang tinggal beberapa hari lagi digelar.

Ketua Aliansi Masyarakat Pemilik Lahan KEK Mabdalika, M. Samsul Qomar mengungkapkan, seluruh masyarakat pemilik lahan yang belum dibayar kini sudah krisis kepercayaan dan bosan dengan janji-janji muluk pemerintah melalui PT ITDC selaku BUMN pengelola dan pengembang pariwisata di KEK Mandalika.

Syamsul Qomar menyebutkan, beberapa hari yang lalu para pemilik lahan melakukan audiensi dengan penjabat Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Aryadi dan berjanji akan melakukan penyelesaian pembayaran lahan yang kini telah dijadikan sebagai lintasan sirkuit Mandalika.

“Namun tak satu pun warga yang setuju dengan janji pembayaran setelah ajang MotoGP. Kan dari dulu juga gitu, dibayar usai MotoGP, usai WSBK dan begitu seterusnya sampai saat ini,” tandas Samsul Qomar kepada wartawan di Praya, Jumat (06/10/2023).

Mantan anggota DPRD Lombok Tengah dua periode ini mengungkapkan, pihaknya tidak bertanggungjawab jika para pemilik lahan menduduki dan menguasai sirkuit Mandalika sebelum ajang balapan “kuda besi” seri 16 yang digelar di sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober 2023 mendatang.

“Seluruh pemilik lahan ini sudah muak dijanji, mereka hanya butuh lahan yang sudah dijadikan sirkuit agar segera dilunasi,” tandasnya lagi.

Karena itu, Samsul Qomar meminta pemerintah dan ITDC segera melakukan upaya-upaya kongkrit agar lahan-lahan yang belum dibayar itu segera dilunasi.

Meski begitu, Samsul Qomar mengapresiasi niat baik pemerintah provinsi NTB melalui penjabat gubernur yang ingin menyelesaikan pembayaran lahan seusai motoGP 2023, bersamaan dengan lahan-lahan milik pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang juga belum dilunasi.

Sementara itu, pemilik lahan Gema Lazuardi tetap tidak menerima tawaran pembayaran setelah gelaran MotoGP 2023.

Gema Lazuardi yang memiliki lahan seluas 60 are di venue utama Surkuit Mandalika tetap menginginkan pembayaran lahan sebelum digelar balap motor tingkat dunia itu.

“Saya tidak mau lagi di-PHP untuk pembayaran lahan ini. Sebelum motoGP laha -lahan itu harus dilunasi,” tegas Gema Lazuardi.

Pemilih lahan lainnya yakni Lalu Muhammad Sukri juga tidak mau ada pembayaran setelah event MotoGP 2023.

“Pasalnya, mereka para pemilik lahan sudah krisis kepercayaan lantaran sering dijanjikan tanpa ada penyelesaian,” tandas Lalu Muhammad Sukri.

Bahkan, kata Sukri, sejak beberapa hari yang lalu para pemilik lahan sudah mulai beraksi dengan memasang plang “lahan belum dibayar” di lahan mereka yang berada di kawasan sirkuit Mandalika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini