Usai Makan Nasi Bungkus, 53 Santri Syeikh Zainuddin NW Anjani Alami Keracunan Massal

Keterangan FOTO : salah seorang santri yang alami keracunan usai santap nasi bungkus, masih mendapat perawatan di puskesmas

LOTIM LOMBOKita – Sebanyak 53 orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Syeikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur, mengalami keracunan massal usai menyantap nasi yang di beli disalah satu rumah makan di wilayah Masbagik, Minggu (22/9)

Kasus Keracunan massal tersebut terjadi usai peringatan ad zikrol Hauliyah MDQH NW Anjani ke-53 yang bertempat di komplek Ponpes Syeikh Zainuddin NW Anjani.

Dan paransantri menyantap makanan yang diberikan oleh panitia.
Usai menyantap nasi tersebut, tak berapa lama para santri mengalami rasa mual, pusing, muntah, bahkan saat Buang air besar (BAB) encer, melihat kejadian tersebut para korban langsung di larikan ke Puskesmas dan klinik terdekat, Seperti Klinik Syeikh Zainuddin,PKM Lenek,PKM Kerongkong dan PKM Pringgesela untuk mendapatkan perawatan intensif.

Bagi santri yang dinyatakan kondisinya sudah membaik diberikan untuk pulang, sedangkan yang belum membaik dirawat inap, dan kasus ini langsung di laporkan ke Polsek Suralaga.

Anggota Polsek yang mendapatkan laporan langsung menuju TKP, serta melakukan olah TKP, termasuk membawa sisa nasi yang diduga sebagai penyebab para santri alami keracunan, untuk diperiksa di Balai POM. Dan kasusnya kini dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Kapolsek Suralaga,Iptu Bambang Supriyanto yang dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan puluhan santri yang ada di Ponpes Syeikh Zainuddin Anjani alami keracunan massa, usai menyantap makanan nasi bungkus yang di berikan panitia, usai perayaan Adzikrul Hauliyah.

“Laporan langsung ditindaklanjuti dengan mendatangi TKP, serta melakukan olah TKP, termasuk membawa sisa makanan untuk dijadikan sampel, yang di duga penyebab keracunan,” katanya, seraya mengatakan sampel makanan tersebut, telah dibawa Dinas Kesehatan untuk dilakukan uji laboratorium

” jumlah santri yang alami keracunan makanan sebanyak 53 orang, dan para santri tersebut telah mendapat perawatan di puskesmas dan klinik terdekat dari TKP,” ucapnya, seraya mengatakan kasus dugaan keracunan massal ini dalam penyelidikan,