Cegah Penyebaran PMK, Dinas Peternakan Lotim Gencarkan Kegiatan Vaksinasi
LOTIM LOMBOKita – Populasi ternak sapi di Lombok Timur mencapai 150 ribu ekor, dari jumlah tersebut untuk mencegah maraknya penyakit pada ternah, kabupaten Lombok Timur mendapat jatah vaksinasi tahun 2025 sebanyak 50 ribu vaksin dari pemerintah provinsi.
Terhadap merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku ( PMK ) untuk ternak sapi yang terjadi saat ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur menggencarkan kegiatan vaksinasi ternah sapi di 21 kecamatan. Dari jatah 5000 ekor vaksin bulan Januari, jumlah ternah sapi yang telah di vaksin mencapai 1850 ekor sapi.
” Mudah mudahan target 5000 bulan ini, di akhir bulan Januari semuanya tuntas, kita ingin jatah vaksin bulan ini tuntas semua. Sehingga petugas kesehatan semua di gerakkan,” ungkap Kadis peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur ah Masyhur, di ruang kerjanya, Rabu (22/1).
Disebutkan Kadis, jumlah populasi sapi di Lombok Timur saat ini cukup banyak mencapai 150 ribu ekor, tetapi yang menjadi jatah vaksin tahun ini sebanyak 50 ribu ekor, terkait sisanya, untuk penanganan vaksin, pemerintah pusat berharap dilakukan sharing dengan pemilik ternak,seperti contoh peternah memiliki dua sapi, untuk vaksinnya, satu ekor dibiayai peternak satu ekor gratis,
” Sambil melakukan vaksin, kiita juga melakukan sosialisasi kepada peternah terkait sharing beaya vaksin,” katanya. Seraya berharap kedepannya dapat terlaksana, namun untuk saat ini, terfokus pada jatah vaksin yang di berikan, karena masalah sharing beaya ini merupakan harapan dari pemerintah pusat.
Terkait sharing biaya vaksin ini, menurut Kadis, pihaknya akan menggunakan dua Priode, pertama melakukan pendekatan dengan kepala desa, untuk membantu peternah menggunakan dana ketahanan pangan dan hewan desa. ” Kalau Desa membantu,maka tidak akan ada permasalahan pada masyarakat peternak, semua akan berjalan,” sebutnya.karena kemampuan dana pusat terbatas.
Lebih lanjut Kadis Peternakan mengatakan untuk kegiatan vaksin saat ini, semua dilakukan gratis, bahkan petugas dalam menjalankan tugas vaksin ini tanpa dana operasional. ” Beda dengan tahun 2022 lalu, setiap petugas mendapat dana operasional,” sebutnya. Namun dirinya memberikan semangat kepada para petugasnya, agar dalam menjalankan tugas jangan melihat materi, layani masyarakat dengan tulus,
” Kita tak ingin mendengar ditengah masyarakat kalau tidak dibayar tidak mau melakukan vaksin,, tetapi laksanakan perintah pusat, bahkan dalam kegiatan vaksin inipun pihaknya menggandeng petugas dari kepolisian dan TNI,sebagai langkah menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi dilapangan,” jelasnya. Dan semua berjalan aman, karena masyarakat sangat paham terkait vaksin hewan ternak tersebut.
Ditanya terkait jumlah hewan ternak yang terindikasi PMK, menurut Masyhur,jumlahnya masih belum jelas, karena hasil pemeriksaan laboratoriumnya belum keluar, ” Memang di beberapa kecamatan ada hewan ternak sapi yang terindikasi, bahkan ciri cirinyapun mengarah ke PMKi, Tetapi hal itu jumlahnya belum jelas, karena belum ada hasil Lab,” sebutnya. Bahkan dengan kesigapan tim kesehatan hewan, ternak sapi yang terindikasi tersebut telah sembuh. Karena ketersediaan obat vaksin lengkap.
Salah satu langkah menekan masuknya ternak sapi ke Lombok Timur, sebut Kadis Peternakan melakukan pengawasan ketat di pelabuhan penyebrangan, bahkan saat ini Lombok Timur menyetop sementara tidak menerima pengiriman ternah sapi dari luar kabupaten Lombok Timur,seperti , menyetop ternah dari Pulau Sumbawa.
” Penyetopan masuknya ternah sapi ini, karena ada terindikasi penyakit lain yang terjadi di wilayah Pulau Sumbawa,sehingga penyetopan dilakukan hingga saat ini,” jelasnya. Bahkan pihaknya saat ini sedang membuat analisasi resiko bersama para ahli, namun hingga saat ini belum mendapat jawaban dari pemerintah Provinsi. ” Analisa resiko ini dilakukan sebagaimana permintaan dari para pengusaha ternak,” paparnya.