Jelang Ramadhan, Pempus Ingatkan Daerah Lebih Serius Kendalikan Harga

Keterangan FOTO : rapat inflasi bersama OPD, TPID dengan sekjen kemendagri

LOTIM LOMBOKita – Menjelang bulan suci Ramadhan, pemerintah menaruh perhatian besar terhadap stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama seluruh OPD dan TIPD yang dipimpin Tomsi Tohir Plt Sekjen Kementerian Dalam Negeri, secara zoom metting bertempat di Command Center, Kantor Bupati.

Dalam arahannya, Tomsi Tohir menegaskan bahwa pemerintah berharap harga kebutuhan pokok dapat dikendalikan dengan baik selama Ramadhan tahun ini.

Ia menekankan pentingnya fokus terhadap daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga signifikan, agar segera mendapat perhatian dan penanganan. Setiap daerah juga diminta untuk melaporkan langkah-langkah yang telah diambil serta target yang ingin dicapai guna memastikan harga tetap stabil saat memasuki awal Ramadhan.

“Saya minta seluruh peserta rakor mengikuti dengan serius mengenai ulasan data kenaikan harga di daerah masing-masing. Jangan sampai masyarakat terbebani akibat kenaikan harga yang tidak terkendali,” tegasnya.

Sementara itu, Plh. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), M. Habibullah, dalam paparannya mengungkapkan bahwa berdasarkan data historis, sebagian besar daerah mengalami inflasi menjelang Ramadhan, terutama dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan seperti makanan, minuman, dan tembakau.

Oleh karena itu, ia meminta para kepala daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk lebih serius dalam mengantisipasi serta kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan.

Terkait Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga Februari 2025, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat angka -1,71%. Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap kenaikan IPH di daerah ini adalah cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam ras.

Sementara untuk IPH Lombok Timur berada di angka -1, 19% dengan komoditas yang memberikan andil besar terhadap perubahan IPH ini adalah cabai rawit (-0,3684), daging ayam ras (-0,2533), dan bawang merah (-0, 2369).

Secara nasional, lebih banyak kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH dibandingkan yang mengalami kenaikan. Namun sejumlah komoditas tetap menunjukkan tren kenaikan harga, terutama cabai merah dan daging ayam ras.

Beberapa barang yang juga mengalami kenaikan harga dan berpotensi memicu inflasi adalah minyak goreng, gula pasir, bawang putih, beras, telur ayam ras, serta daging sapi.

Pemerintah berharap seluruh kepala daerah dapat mengambil langkah cepat dan tepat dalam mengendalikan harga guna memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan.