Banjir Lombok, Dua Warga Dipanggil Yang Maha Kuasa
LOMBOKita – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat H Muhammad Rum menyebutkan banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lombok Timur menyebabkan dua orang meninggal dunia.
“Dua korban meninggal dunia adalah Wasila Cantika (9) akibat tertimpa bangunan roboh dan Rozi Gozali (16) akibat hanyut terbawa banjir,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Muhammad Rum, Minggu.
Selain menyebabkan dua orang meninggal dunia, banjir bandang yang terjadi Sabtu (18/11) menyebabkan 367 rumah menjadi rusak, meliputi 125 rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak ringan, 14 jembatan rusak, dan 1 masjid rusak.
“Banjir juga menyebabkan 643 KK atau lebih dari 2.280 jiwa terdampak langsung dari banjir bandang,” ujarnya.
Rum mengungkapkan, banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lombok Timur disebabkan akibat tingginya intensitas hujan, sehingga menyebabkan dua buah embung di bagian bawah dari Bendungan Pandandure meluap sehingga menimbulkan banjir bandang.
Selain itu buruknya drainase dan kerusakan ekosistem sungai memicu terjadinya banjir bandang yang menerjang permukiman dan lahan pertanian di daerah Lombok Timur.
“Ada 15 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur yang terdampak banjir bandang,” jelasnya.
Empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur meliputi Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Sakra dan Kecamatan Sakra Barat. Daerah yang paling parah mengalami banjir adalah Kecamatan Keruak yang meliputi 10 desa yakni Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros.
Dampak banjir bandang di Desa Sepit Kecamatan Seruak mengakibatkan 15 rumah rusak berat, 65 rumah rusak sedang, 15 rumah rusak ringan, dan 4 jembatan rusak. Sedangkan di Desa Senyiur, banjir bandang merusak 47 rumah rusak berat, 25 rumah rusak sedang, dan 2 jembatan rusak.
“Area yang terdampak banjir bandang cukup luas dan menyebar. Luapan air dan lumpur menggenangi akses jalan. Sebagian banjir bandang sudah surut. Namun, hujan masih sering turun di lokasi banjir,” jelasnya.
Rum menuturkan, pihaknya telah membentuk sejumlah posko yang dipusatkan di Kantor Camat Keruak. Tidak itu saja saat ini pihaknya sangat membutuhkan air bersih, makanan, selimut, terpal dan karung.
Selain Lombok Timur, banjir juga menimpa Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang meliputi Kecamatan Praya timur dan Janapria.
“Kondisinya masih lebih aman,” katanya.
Tinggalkan Balasan