Usai Pesta Miras, Siswi SMP Digilir Tiga Pelajar
LOTIM LOMBOKita – Naas nasib A Siswi Sekolah Pertama (SMP) yang menginjak usia 15 tahun, selain dibawah ancaman parang dan dipaksa menenggak minuman keras (miras), keperawanan korban terenggut dan di gilir tiga pelajar se usia korban di salah satu rumah sepi di wilayah Sakra Timur Lombok Timur, Sabtu (17/8) lalu. Ketika korban dalam kondisi mabok dan tak sadarkan diri
Terjadinya kasus rudapaksa terhadap korban. Keluarga korban keberatan dan melaporkan kasusnya ke polisi
Ketiga terlapor tersebut yaitu HR (17),AY (17) dan OI (17) ketiganya berstatus pelajar SMA, dan kasusnya dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Informasi yang di himpun. Sebelum kejadian, Korban dan para pelaku sempat berkomonikasi dengan korban. Dengan dalih diajak pergi membeli buku. Dan ajakan ini disambut baik korban.
Selanjutnya para pelaku pergi menjemput korban di rumahnya,dalam perjalanan, justru korban di bawa para pelaku ke salah satu rumah sepi milik warga yang ada di kecamatan Sakra Timur tersebut, untuk pesta miras.
Ajakan pesta miras ini sempat mendapat penolakan dari para korban. Namun karena dipaksa dan diancam menggunakan parang di leher, dengan keterpaksaan korban ikut pesta miras.
Setelah para pelaku melihat korban mabok, kebejatan tiga pelajar tersebut memuncak. Dan secara bergiliran memuaskan nafsunya kepada korban. Setelah puas, korbanpun diantar pulang
Sesampainya di rumah, korban memberitahukan orang tuanya terhadap kasus yang dialaminya tersebut. Pihak keluarga yang mendengar cerita korban menjadi marah dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lotim
Kapolsek Sakra melalui Kasi Humas Polres Lotim,Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus rudapaksa yang terjadi di wilayah Sakra Timur tersebut. Yang dilakukan tiga pelajar terhadap Korban yang masih duduk dibangku SMP, usai pesta miras di rumah sepi.
” korbanpun diancam para pelaku menggunakan parang yang di taruh di leher, agar ikut pesta miras,” ucapnya.
Karena kebanyakan menenggak miras, korbanpun pingsan, dan kondisi pingsan ini dimanfaatkan pelaku menjalankan aksi bejatnya.
” kasusnya sedang dalam penyelidikan,” sebut Kasi Humas, seraya mengimbau agar orang tua untuk memperhatikan pergaualan anak anaknya yang masih di bawah umut. Agar terhindar dari perbuatan bejat pelaku pelaku rudapaksa.