Bertemu Serikat Buruh di Kopang, Masrun: Ini Peluang Kekuatan Baru

LOMBOKita – Mata Haji Masrun tampak berbinar saat berbicara di hadapan 30 buruh pasar yang tergabung dalam Serikat Buruh Kopang (Serbuk) di Balai Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang, Kamis (14/11/2019).

Sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lombok Tengah, Masrun menyambut baik terbentuknya serikat buruh di desa-desa.

Masrun meyakini kehadiran serikat buruh menjadi modal besar bagi pemberdayaan kaum buruh

“Sebagai pelayan masyarakat, saya senantiasa bekerja sesuai visi dan misi Pak Bupati. Salah satu misi Pak Bupati itu berkaitan dengan penurunan angka pengangguran di Bumi Lombok Tengah. Nah, saya optimistis bersatunya para buruh membuka peluang bagi terbukanya lapangan kerja baru,” kata Masrun.

Masrun beralasan, ketika para buruh bersatu, maka akan timbul kekuatan baru. Bila kaum buruh bekerja sendiri-sendiri, maka kekuatannya lemah. Sebaliknya, jika buruh bersatu, maka timbul kekuatan baru berupa kemampuan untuk mengakses peluang usaha maupun permodalan.

“Kita lihat yang terjadi sekarang. Para petani pemilik lahan membuat kelompok, mereka kemudian mendapat bantuan pupuk atau alat pertanian. Sementara itu, buruhnya begitu-begitu saja. Tetap jadi buruh penggarap.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Tengah, H. Masrun

Demikian pula ketika para pemilik sapi berkelompok. Mereka mendapat bantuan sapi. Sudah punya sapi, dapat bantuan sapi lagi. Tukang ngurus sapinya tidak dapat apa-apa,” kata Masrun.

Dengan berhimpun menjadi sebuah kelompok, Masrun berharap para buruh bisa membentuk wadah yang legal sekaligus formal.

Dengan begitu, mereka bisa mengakses bantuan maupun permodalan. Walhasil, buruh yang berdaya ini bisa berubah menjadi pengusaha-pengusaha baru. Jika itu terwujud, maka akan terbuka lapangan pekerjaan baru, menyerap tenaga kerja baru.

“Selama ini Lombok Tengah dikenal sebagai salah satu lumbung TKI. Ke depan, dengan munculnya wirausaha-wirausaha baru ini diharapkan kita mampu menjadi tuan di rumah sendiri. Tidak perlu lagi kita mengekspor TKI ke luar negeri,” tandas Masrun.

“Hari ini di Kopang ada 155 buruh yang berhimpun dalam serikat buruh. Besok lusa tumbuh 155 pengusaha baru. Kita dorong agar serikat serupa bisa tumbuh di daerah lain. Harapannya akan tumbuh pengusaha-pengusaha baru di berbagai daerah. Pada waktunya, para buruh yang lahir dari rahim-rahim buruh akan melahirkan pengusaha atau tenaga-tenaga profesional yang siap bersaing di dunia global,” tambah Masrun oprimistis. (/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini