Catatan Polisi, 410 Mayat Korban Gempa Dievakuasi ke RS Palu
LOMBOKita – Brimob dan Sabhara bahu-membahu bersama unsur lain melakukan evakuasi pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Hingga Sabtu (29/9) petang, sudah 410 mayat yang dievakuasi ke RS Bhayangkara, Palu. Yang sudah diidentifikasi 97 jenazah, 30 di antaranya telah dibawa pulang oleh keluarga.
“Korban dievakuasi di sekitar pantai dan di sekitar yang terlihat. Yang belum berhasil dievakuasi mereka yang di bawah reruntuhan bangunan. Peralatan sangat terbatas,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi dari Jakarta.
Dedi terbang ke Palu bersama rombongan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sejak Sabtu siang.
Menurutnya, ada 300 personel Polri di lapangan. “Ada pasukan Polri satu SSK dari Palu, satu SSK dari Gorontalo, dan satu SSK dari Sulbar. Juga ada yang lain yang menuju lokasi. Kemungkinan tiga SSK lagi akan tiba besok pagi sampai dan menggunakan jalur darat,” lanjutnya.
Minggu (30/9) pagi, sambungnya, tenaga bantuan tersebut akan berupaya menembus jalur darat walau jalanan terputus.
Menurutnya, kondisi pascagempa di Palu sedikit berbeda dengan di Lombok. “Sebab di sini jaringan listrik dan air mati. Makanan lebih sulit. Menkopolhukam tadi memimpin rapat di sini untuk normalisasi ke depan, dua hari ke depan,” lanjutnya.
Evakuasi terhambat minimnya penerangan. Selain itu, petugas juga kesulitan mengevakuasi korban meninggal dan luka berat. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi.
“Kapolri dan tim juga telah meninjau lokasi. Kita evakuasi juga anggota kita. Anggota Polri yang jadi korban delapan orang. Namun, masih dicari lagi. Rumah sakit lumpuh semua,” urainya.
Hal lain yang dibutuhkan adalah bahan makanan, obat-obatan, penerangan, dan alat berat untuk evakuasi korban di reruntuhan.
Tinggalkan Balasan