Wisata Kuliner Desa Jenggala, Nikmati Makanan Khas Lombok Sepuasnya
LOMBOKita – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dangar Reduh Dusun Tanak Song Lauk Desa Jenggala Tanjung Kabupaten Lombok Utara menginisiasi pendirian konter lapak kuliner di sekitaran pesisir pantai tanah song. Upaya ini mulai dilakukan sebagai bentuk upaya menopang perekonomian pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Konter lapak kuliner kali ini menyuguhkan menu pilihan khas Lombok. Setiap pengunjung bisa memilih mana yang menjadi selera untuk dinikmatinya, ada ketupat sebur, ada serabi, ada kerupuk opak-opak, ada urap-urap, dan banyak lainnya, menu masakan yang disajikan setiap hari Minggu ini, tentunya dalam kondisi segar dan hangat.
Ketua Pokdarwis Dangar Reduh Aang Pitalaswaya mengatakan, untuk wisata kuliner, pihaknya memiliki konsep acara tematik, dimana pengunjung bisa menikmati tema kuliner berbeda setiap bulannya.
“Semisal bulan ini fokus kulinernya khas Lombok, jajanan tempo dulu, mungkin ke depan bisa masakan Korea atau makanan modern lainnya,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya juga akan melakukan pengembangan dan perbaikan fasilitas maupun improvisasi konsep wisata dilokasi itu, sehingga para pedagang maupun pengunjung lebih nyaman menikmati kegiatan wisata.
“Kita sudah ajukan proposal ke Disprindagkop untuk pengadaan lapak-lapak UMKM ini, kemudian kedepan kita juga akan buat konsep pasar di bawah pohon, kita adopsi dari Banyuwangi, pasar Wit-Witan,” jelas dia.
“Kegiatan ini diharapkan bisa membuat ekonomi warga, khususnya di sekitar sini tetap bertahan di masa pandemi seperti saat ini,” imbuhnya.
Ia tidak menampik, jika adanya para warga atau Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di luar Desa Jenggala yang ingin bergabung dan membuka lapak pada acara CFD ini, mengingat fokusnya pada pengembangan ekonomi masyarakat.
“Sangat bisa, seluruh NTB, seluruh Indonesia, kalau mau bergabung sangat bisa! Kita sangat terbuka” tekan dia.
Sebagai bentuk memanjakan pengunjunh dilokasi lapak kuliner pesisir pantai ini juga dilakukan pola Car Free Day, sehingga masyarakat atau pengunjung bisa menikmati dengan berjalan kaki. Konsep ini, katanya, baru pertama kalinya digelar dan akan diselenggarakan secara kontinyu, mengingat kegiatan ini juga menjadi salah satu program Pokdarwis setempat.
Kegiatan CFD ini dikatakannya akan dilakukan setiap Minggu tanpa memungut biaya tiket masuk, dan dimulai dari pukul 07.00 sampai 10.00 WITA dengan menerapkan standar protokoler penanganan covid-19 dengan ketat. “Biaya masuk gratis, hanya saja jangan lupa pakai masker dan patuhi protap covid-19.” katanya.
Kegiatan CFD ini juga diserangkaikan dengan beberapa tema wisata lainnya, sehingga para pengunjung tidak hanya bisa menikmati suasana Car Free Day, namun juga bisa menikmati wisata kuliner, wisata pantai, live music dan karaoke, serta sarana untuk melakukan olahraga senam.
“Juga bisa ke pasar tanaman, pasar burung, jadi kita gabungkan dari banyak hal,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jenggala Fachrudin SE., Mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk memperbaiki fasilitas wisata sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dikatakannya, pihaknya juga akan membuat konsep wisata bahari dengan menggabungkan tiga pokdarwis sekaligus.
“Sehingga kami berharap kepada Pemda, maupun Pemprov dan Pusat, untuk mari kita bersinergi agar kita bisa memerhatikan masyarakat kita yang terdampak covid-19 maupun gempa,” harapnya.
Tinggalkan Balasan