Viral, Atraksi Semburkan Api di Lomba Baris Berbaris, Seorang Siswa Terbakar

Keterangan FOTO : korban yang melakukan atraksi sembur api dalam lomba baris berbaris di kecamatan Pringgasela, Jumat (9/8) terbakar di bagian muka dan.leher

LOTIM LOMBOKita — Viral. Salah seorang Siswa mengalami luka bakar pada saat melakukan atraksi ketika mengikuti lomba baris berbaris yang berlangsung di tugu Mopra kecamatan Pringgasela, Jumat (9/8)

Video yang di upload di rels oleh salah satu pemilik akun Facebook Rohmiyati Erma Jum’at (9/8), dalam unggahan video berdurasi 36 detik itu terlihat sekelompok peserta baris berbaris melakukan atraksi menyemburkan api menggunakan Bensin. Saat atraksi dilakukan justru membawa petaka bagi korban. Api yang disemburkan justru mengenai tubuhnya, dan mengakibatkan api menyambar ke tubuh korban mengakibatkab bagian muka hingga leher korban terbakar

Ketua panitia penyelenggara lomba H. Zulkarnaen saat di komfirmasi membenarkan kejadian tersebut , dan hal itu tidak boleh terjadi kembali, dan kita jadikan pelajaran buat para guru, ” mebanamkan rasa cinta tanah air. tanpa melupakan etika pada guru dan orang tua ” ucapnya.

Menurut Zulkarnaen. Terhadap kajadian tersebut. Dirinya selaku ketua panitia langsung menggelat rapat evaluasi bersama seluruh sekolah yang akan dan telah mengikuti kegiatan lomba meriahkan hari kemerdekaan RI ke 79. Termasuk melakukan kunjungan ke korban yang mendapat perawatan di Puskesmas.

“Agar tidak melebar. Permasalahan ini telah diselesaikan dengan mempertemukan pihak sekolah dengan pihak keluarga korban ” jelasnya.

Dikatakan Zulkarnaen, sebenarnya atraksi sembur api menggunakan bensin ini, tidak ada. Karena pihak sekolah telah melarang. Karena dinilai atraksi yang membahayakan sebagaimana yang tertuang dalam juknis kegiatan yang dikeluarkan panitia.

Akan tetapi larangan itu tak diindahkan. Bahkan menurut Zulkarnaen. Karena adanya larangan seperti itu. Kelompok siswa ini sempat mogok latihan. Sebagaimana hasil komonikasi yang dilakukan dengan pembinanya.

Meski dilarang. Korban bersama peltonnya tak kehabisan akal, mereka kembali berlatih. Dan saat pelaksanaan lomba, tanpa sepengetahuan sekolah mereka telah mempersiapkan alat yang akan di gunakan saat atraksi.

“Atraksi itu diluar sepengetahuan dan kontrol dari para guru ” sebutnya.

Tidak itu saja. Korban sempat mengelabui orang tuanya. Bensi yang dibawa itu seolah perintah gurunya.dan orang tuanyapun sempat melarang

“Kejadian sangat cepat, dan justru menjadi petaka bagi korban, mereka Sudah di larang gurunya maupun orang tuanya. Tetapi tetap melaksanakan ” jelasnya, seraya mengatakan permasalanan ini sudah selesai. Pihak sekolah dan pihak keluarga telah dipertemukan, agar tak menjadi permasalahan berkepanjangan.