Tendensius, Komentar Ibnu Kholil terkait Nama Bandara Rentan Menambah Polemik
LOMBOKita – Statemen anggota DPD RI Dapil NTB, TGH Ibnu Kholil yang meminta Gubernur NTB tak perlu lagi membahas perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), menuai kritik dari sejumlah pihak.
Anggota DPR RI Dapil Lombok, HM Syamsul Luthfi menyayangkan statemen Ibnu Kholil yang dilansir di sejumlah media massa tersebut.
Selain dinilai tendensius, pernyataan Ibnu Kholil juga sangat rentan menambah rumit di tengah polemik perubahan nama Bandara Lombok itu sendiri.
“Sebagai wakil rakyat NTB sangat tidak pantas untuk ikut mengomentari (perubahan nama Bandara) tersebut. Sebab hanya akan menambah polarisasi yang sudah terjadi di tengah masyarakat saat ini. Sebaiknya ciptakan suasana sejuk,” kata Syamsul Luthfi dilansir dari bukadikit.co
Syamsul Lutfhi menilai pernyataan Ibnu Kholil cukup tendensius. Apalagi secara khusus Ibnu Kholil juga menanyakan masalah perubahan nama Bandara Lombok ini ke pihak Kemenhub.
“Ini kan sangat tendensius. Masih banyak kok masalah yang lebih substansial yang harus diperjuangkan untuk pembangunan daerah (NTB),” kata politisi Partai NasDem itu.
Seharusnya, kata Syamsul Luthfi, para wakil rakyat NTB sebagai senator di tingkat pusat tidak perlu ikut-ikutan dalam konteks setuju atau tidak setuju terkait perubahan nama bandara Lombok.
“Ini langkah berbahaya dan harus dihindari. Utamanya bagi perjuangan wakil rakyat agar ikut menciptakan kerukunan warga NTB ke depannya. Saya saja yang tadinya diam, saat ini dengan sangat terpaksa angkat bicara dan ikut berkomentar untuk meluruskan,” tegas Luthfi.
Sekadar informasi, anggota DPD RI Dapil NTB, TGH Ibnu Kholil berharap kepada Gubernur NTB H Zulkieflimansyah untuk tidak lagi menyoal atau membahas lagi pergantian nama bandara Lombok.
Ibnu Kholil menyatakan pihaknya sudah bertemu Kementerian Perhubungan di Jakarta. Ia menilai Surat Keputusan (SK) Kementerian Peehubungan (Kemenhub) RI Nomor 1421 Tahun 2018, tentang Perubahan Nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM), tidak bisa berlaku lagi karena ada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 39 Tahun 2019.
Hal inilah yang disesalkan sejumlah pihak, termasuk anggota DPR RI, HM Syamsul Luthfi.
14 Komentar
Mari kita semua berfikir jernih dan menghargai pahlawan kita.jgn sok komentar atas nama rakyat batur sasak legowo dgn keputusan pemerintah pusat tp mari jgn mengompori.
Lutfi lutfi lutfi kasian lu
Tdk usah diganti dn lebih baik nama lia,untuk mempromosikn pulau lombok di manca negara .
Mantap tuanguru ibnu halil..pilihanku..alhmdllah tdk salah pilih..
Lutfi itu orang yg tidak berguna.
Kegaduhan ini gara gara ketidak jujuran tgb.
si lutfi aja yang kebakaran jenggot maklum ia kan cucunya pendiri sebuah organisasi tersebut.tapi sayangnya meski jadi DPR RI dia tidak pernah bisa berpikir jernih hanya pikir diri sendiri dan organisasinya aja.
Seperti hati kita
Saya tdk menampik bahwa yang mulia maulanasyeh Tgh.Zaiudin abd majid adalah ulama besar,dan layak diangkat jadi pahlawan,tapi kalau ada prokontra seperti ini,kita harus berpikir kmbali bahwa keluarga besar dan pengikut dari maulana syekh harus berbesar hati untk mmbatalkan rncana tsb, itu akan lbih mengangkat drajat dan wibawa dri maulanasyekh sediri, dan keluaga besar beliau,karena kalau tidak, pasti akan mnimbulkan konflik antar umat,tksh,wassalam.
?
Yang tendensius itu si lutfi, dia tidak sadar..
Bila perlu nama semua tempat di Lombok ini ganti dengan nama keluargamu.
Nama selain BIL atau LIA itu jelek..buruk!!!
BIL / LIA itu sudah mendunia .
Kenapa harus diganti ?
Benar itu kata TGH Ibnu Jalil DPD kita .
Beliau sangat cerdas .