Teganya, Ayah Cabuli Anak Kandungnya

LOTIM LOMBOKita – Kasus pelecehan seksual (Asusila) mulai marak di kabupaten Lombok Timur NTB, sebelumnya terjadi kasus ayah gauli anak tiri, kini terungkap kembali kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan LR (53) terhadap B anak kandungnya yang berumur Sembilan tahun berulang kali di wilayah kecamatan Sakra Barat.

Aksi bejat ayah kandung tersebut,dilakukan sejak bulan Oktober, dan dilakukan ketika rumah sepi

Pihak keluarga yang mendapat cerita dari korban menjadi marah, dan membawa kasus tersebut ke jalur hukum, pihak keluarga melaporkan perbuatan ayah yang diduga tega melakukan pelecehan terhadap anaknya ke kantor polisi, dan kasus ini dalam penyelidikan

Informasi yang dihimpun, terungkapnya kasus dugaan pencabulan yang dilakukan ayah kandung tersebut, berawal dari cerita korban kepada kakaknya, kalau korban belakangan ini, mengaku kemaluannya sakit ketika buang air kecil

Mendengar cerita adiknya, kakak korban kaget, dan menginformasikan kepada kakak tertuanya, apa yang dialami adiknya.

Karena penasaran kedua kakak korban mengajak korban ngomong di dalam kamar, agar korban menceritakan apa yang telah terjadi pada adiknya.

Meski korban sempat menyembunyikan perbuatan ayahnya, akhirnya korbanpun menceritakan apa yang dialami belakangan ini, kalau ayahnya kerap memasukkan jari jariya ke kemaluannya ketika situasi rumah sedang sepi

Mendengar pengakuan korban, kedua kakanya kaget dan tak menyangka akan perbuatan ayahnya sendiri.

Karena tak menerima perbuatan ayahnya terhadap adiknya, korban bersama kakaknya mendatangi kantor Polisi melaporkan ayah kandungnya, yang telah melakukan perbuatan bejat terhadap anak.kandungnya sendiri.

Kepala SPKT Polres Lotim melalui Kasi Humas,Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan ayah kepada anak kandungnya, dan terduga pelakupun dilaporkan oleg anaknya sendiri yang datang ke SPKT Polres Lotim.

” kasusnya telah di limpahkan ke unit PPA Satreskrim untk penanganannya, dan kasusnya masih dalam penyelidikan,” sebut Nicolas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini