Tampah Boleq Dipagari Kawat Berduri. Camat: Tidak Ganggu Bau Nyale

Lapangan Tampah Boleq yang dipagari kawat berduri oleh perusahaan yang menguasai lahan itu

LOMBOKita – Lapangan Tampah Boleq yang berada di kawasan Pantai Kaliantan tempat perayaan pesta rakyat Bau Nyale di Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur hingga saat ini masih dipagari kawat berduri milik salah satu perusahaan.

Pemerintah Kecamatan Jerowaru sebelumnya telah melayangkan surat kepada pihak investor agar segera membongkar pagar kawat berduri itu, namun sampai saat ini belum direspon oleh PT Temada Pumas Abadi selaku perusahaan yang menguasai lahan tersebut.

“Sampai saat ini perusahaan belum merespon untuk membongkar pagar yang dipasang pada jarak 100 meter dari sempadam pantai Kaliantan,” kata Camat Jerowaru Lalu Zulkifli kepada media ini, Jumat (02/2/2018).

Camat juga menegaskan, pihaknya pernah mengundang PT Temada Pumas Abadi untuk mengadakan rapat bersama Bakesbangpoldagri, Sat Pol. PP, aparat keamanan dan Muspika mengenai masalah pagar tersebut. Namun perusahaan itu tetap tidak ada yang datang.

“Kalau begini caranya, kami akan menyerahkan masalah tersebut ke pemerintah daerah untuk bersikap dan langkah apa yang akan dilakukan. Karena respon dari pihak perusahaan tidak ada sama sekali,” lirih Camat nada kecewa.

Berita terkait:

ALARM Melemah Perjuangkan Tampah Boleq

Pak Ali BD, Cabut Izin Investor di “Tampah Boleq”

ALARM: Mana Janji Dinas LHK Tuntaskan Tampah Boleq?

Camat Minta Investor Buka Pagar di Pantai Kaliantan

Meski demikian, kata Camat, keberadaan pagar kawat berduri itu tidak mengganggu kegiatan Bau Nyale di sekitar Pantai Kaliantan, karena lokasinya setelah lahan yang dipagari itu.

Hanya saja, menurut Camat, lapangan Tampah Boleq itu adalah lokasi parkir dan perkemahan warga untuk melakukan kegiatan Bau Nyale. Terlebih pada acara puncak, sejak malam hari lapangan Tampah Boleq biasanya dipadati masyarakat pengunjung.

“Masyarakat yang membawa kendaraan dan melintas melalui lokasi tersebut terganggu dengan keberadaan kawat berduri itu, apalagi yang datang Bau Nyale itu sangat banyak,” pungkas Camat Lalu Zulkifli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini