Sukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional, Pemkab Lotim Gelontorkan 273 Ribu Paket Sembako
LOTIM LOMBOKita – Pemerintah kabupaten Lombok Timur akan menggelontorkan paket sembako kepada 273 ribu kepada masyarakat.paket sembako ini digelontorkan selain mendukung program Presiden RI Prabowo Gibran terkait ketahanan pangan, Termasuk bentuk kompensasi dalam menekan terjadinya inflasi.
” Pemberian paket sembako ini bentuk kompensasi membantu masyarakat ketika terjadi inflasi, serta bentuk dukungan untuk mensukseskan program presiden RI pak Prabowo dalam hal ketahanan pangan,” ungkap wakil Bupati Lombok Timur HM Edwin Hadiwijaya di ruang kerjanya, Kamis (13/3).
Dikatakan Edwin paket sembako yang saat ini menjadi pembicaraan banyak kalangan, untuk diketahui paket ini bukan bansos atau hibah, tetapi bantuan untuk ketahanan pangan.
Sehingga dalam penyalurannya nanti, penerima bukan perorang, tetapi diberikan per kepala keluarga (KK).” Penerima paket sembako ini bukan perorang, tetapi disalurkan per KK,” katanya,
Jumlah KK di Lotim dari Jumlah jiwa 1,4 juta, yaitu 400 ribu KK, dan Jumlah penerima 273 ribu KK.
Dan yang tidak boleh menerima paket sembako ini, menurut Ewin, yaitu ASN, TNI, Polri, termasuk perangkat desa dan petugas perifikatpr tidak boleh menerima.” Karena penyalurannya berdasarkan KK, hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Terutama saat penyaluran, untuk bersama sama melakikan mengawasi pada saat penyaluran,” katanya.
Sehingga penyalurannnyapun tepat sasaran, karena paket sembako ini, bagian dari program ketahanan pangan pemerintah pusat, yang harus disukseskan bersama, karena program inipun di selaraskan dengan program pemerintah daerah.
” Kita berharap ketika penyerahan ketitik penerima untuk sama sama kita awasi, dan titik serahnya ada di desa,” jelasnya.
Sehingga program ini tepat sasaran. ” Jangan sampai ada terjadi penerima yang telah terdaftar tapi tidak menerima,” tegasnya, agar tidak terjadi kerugian negara,
” kerugian negara terjadi, ada nama penerima tetapi tidak menerima, disini titik krusialnya, dan hal ini yang harus kita awasi,” tuturnya.
Kalau dari sisi proses menurut Edwin, Insya Allah memenuhi asas, ” ininya progres ini untuk pengendalian harga pangan atau menekan terjadi infladi daerah terhadap harga pangan .” Ini bentuk stabilitas Ketahanan Pangan atau isi perut,” jelasnya.