Siswa Madrasah Ditemukan Meninggal di IPAL Tambak Udang Sambalia
LOTIM LOMBOKita – Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia,Kabupaten Lombok Timur, M.Rendi (11) ditemukan meninggal dunia dilokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tambak udang UD Sinta King di Desa Belanting kecamatan Sambalia,Rabu (9|10). Penyebab kematian korban masih dalam.penyelidikan aparat kepolisian
Informasi yang dihimpun, sebelum kejadian, sepulang sekolah korban bersama teman-temannya pergi memancing ikan di pantai dekat rumahnya,karena tidak ada ikan yang makan, mereka ramai ramai mencari udang kolam di TKP.
Tak berapa lama korban turun ke kolam, teman korban yang melihat korban turun sempat melarang, namun tak diindahkan, korban tetap turun ke kolam untuk mencari udang.
Tak berselang lama korban sempat di cari temannya semenjak turun ke kolam, tetapi korban tak terlihat, tak berapa lama, tekan korban kaget bak disambar petir melihat korban di dalam kolam dalam kondisi telungkup, dan teman korban berusaha memberi pertolongan dengan cara menarik korban ke pinggir, tetapi tidak berhasil.
Terhadap kejadian tersebut, teman korban langsung memberitahukan keluarga korbban dan warga lainnya,keluarga korban dan warga yang mendapat berita langsung beramai ramai ramai mendatangi TKP, dan memhevakuaai korban dari kolam. Setelah itu kejadian ini dilaporkan ke Polsek. Anggota Polsek yang mendapat laporan, bersama petugas Puskesmas lqngsung mendatangi TKP.
Sesampai di TKP petugas Puskesmas langsung melakukan penerikaaan dan korban dinyatakan sudah tak bernyawa.
Kapolsek Sambelia, Iptu Pathul Munir saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan seorang siswa madrasah yang ditemukan meninggal dunia kolam di IPAL tambak tersebut.
” begitu mendapat laporan langsung mendatangi TKP dan lakukan olahnTKP,”” katanya, dan saat pemeriksaan oleh petugas Puskesmas korban dinyatakan sudah tak bernyawa.
” diduga korban tak bisa berenang, karena sempat diingatkan teman temannya ketika saat turun ke kolam,” jelasnya.
Korbanpun telah dibawa pulang orang tuanya untuk dimakamkan, dan menolah dilakukan visum, pihak keluarga menerima sebagai suatu musibah.
