Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat: Pengabdian Dosen Unram di KWT Keselet Karya

LOMBOKita – Tim dosen yang diketuai oleh Sri Mulyawati dari Program Studi (Prodi) Agribisnis Universitas Mataram memperoleh pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,

Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi pada Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Tahun 2025.

Tim ini fokus dalam membantu kegiatan produksi jamur tiram Kelompok Wanita Tani (KWT) Keselet Karya yang berada di Desa Pringgajurang Utara Kabupaten Lombok Timur.

Bersama dengan dua anggotanya, Baiq Rika Ayu Febrilia (Prodi Agribisnis) dan Rosyid Ridho (Prodi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri), Sri Mulyawati fokus pada kegiatan pengabdian dengan judul “Penguatan Hulu dan Hilirisasi Jamur Tiram melalui Pemanfaatan Teknologi Steamer dan Spinner pada KWT Keselet Karya di Kabupaten Lombok Timur”.

Kegiatan ini berusaha untuk memecahkan tiga masalah utama, yaitu pada bidang produksi, manajeman dan pemasaran. Pada bidang produksi, KWT perlu meng-upgrade alat dan teknologi dalam membuat baglog serta memiliki inovasi dalam mengolah jamur tiram segar. Dalam bidang manajemen, KWT perlu memiliki skill dalam mengolah limbah baglog, sedangkan pada bidang pemasaran, KWT perlu menggunakan media lain dalam memasarkan produknya.

Sebagaimana diungkapkan oleh Lia (panggilan akrab Sri Mulyawati), untuk mengatasi permasalahan tersebut terdapat empat tujuan umum dari kegiatan pengabdian ini.

“Kegiatan ini secara umum memiliki empat tujuan, tujuan pertama adalah meningkatkan kapasitas produksi baglog KWT Keselet Karya melalui pengadaan dan kegiatan transfer teknologi mesin mixer dan steamer, kemudian meningkatkan kapasitas produksi olahan jamur tiram dengan memberikan pelatihan dalam membuat keripik jamur tiram dan membantu dalam pengadaan mesin spinner. Tujuan berikutnya adalah meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengolah limbah baglog menjadi pupuk organik padat melalui pelatihan dalam membuat pupuk. Terakhir, meningkatkan kemampuan pemasaran, terutama dalam membuat konten promosi pada media sosial melalui pendampingan pembuatan konten dengan menggunakan media sosial”, ujar Lia.

Lia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini telah berjalan sesuai rencana. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dibagi menjadi tiga pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2025 dengan fokus kegiatan kepada pengolahan jamur tiram dan cara menggunakan mesin spinner.

Pertemuan berikutnya dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2025 dengan fokus kegiatan pada pengolahan limbah baglog menjadi pupuk kompos. Pertemuan terakhir dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2025 dengan kegiatan berupa penyerahan mesin produksi berupa mixer dan steamer baglog serta transfer teknologi penggunaan mesin tersebut.

Selama kegiatan ini, seluruh anggota KWT Keselet Karya terlibat aktif dan dapat merasakan manfaat yang begitu besar. Mereka menuturkan bahwa berkat bantuan mesin yang diberikan, mereka dapat memproduksi baglog dengan lebih cepat dan lebih banyak. Mereka juga telah mendapatkan pengetahuan mengenai teknik mengolah keripik jamur tiram, mengolah limbah menjadi pupuk dan membuat konten pemasaran pada media sosial.