Pemuda NW Laporkan Politisi Gerindra ke Polda NTB

Tim Pembela Pahlawan Nasional saat memasukkan laporan ke Reskrimum Polda NTB / foto: istimewa

Pernyataan-pernyataan Hamja itu, menurut Halqi, mengandung unsur penghinaan yang membuat ketersinggungan warga NTB, terlebih bagi warga Nahdlatul Wathan, abituren maupun pencinta pendiri NW itu.

“Sangat tidak wajar memberikan penilaian-penilaian miring atas pemberian gelar pahlawan nasional itu. Apalagi sampai dikait-kaitkan dengan tahun politik pilkada 2018 maupun Pilpres 2019,” tandas Halqi.


Baca juga berita sebelumnya:


Halqi menegaskan, penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Almagfurulahu Maulana Syeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bukan “simsalabim” dan secepat membalikkan telapak tangan. Namun, penganugerahan itu melalui proses yang cukup panjang.

“Kebetulan saja penganugerahannya saat kepemimpinan Presiden Jokowi. Padahal, prosesnya sudah cukup lama dan baru kali ini dikabulkan oleh Presiden,” tegas Muhammad Halqi.

Karena itu, Halqi meminta kepada seluruh masyarakat di daerah ini agar tidak lagi mengaitkan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada maulana syeikh dengan politik. Sebab, pengusulannya telah melalui mekanisme dan proses yang cukup panjang.

Pernyataan Hamja itu, menurut Halqi, sangat tendensius dan cenderung merendahkan dan menghina ulama panutan masyarakat NTB itu. “Sekalian saja kalau mau protes, pergi ke istana menghadap Presiden Jokowi,” kata Halqi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini