Pemuda NW Kutuk Pernyataan Ketua Fraksi Gerindra NTB
LOMBOKita – Jajaran Pimpinan Daerah Pemuda Nahdlatul Wathan (NW) Lombok Timur mengutuk statemen Ketua Fraksi Gerindra DPRD Prov NTB Haji Hamja seperti dimuat sebuah media online.
“Pernyataan saudara Haji Hamja bernada sentimen dan penghinaan terhadap Maulana Syaikh, itu melukai hati warga NW dan NTB, karena statemen saudara Hamja tidak berdasar mengait-ngaitkan gelar pahlawan dengan politik,” kata Ketua PD Pemuda NW Lombok Timur Hasanah Efendi melalui siaran pers yang diterima Lombokita.com, Jumat (10/11/2017).
Menurut Hasanah Efendi, perjuangan dan pengabdian Almagfurulahu Maulanasyikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid tidak bisa diukur hanya dengan politik seperti tuduhan Hamja.
Hasanah Efendi menegaskan, Pemuda NW NTB mau pun daerah tidak akan tinggal diam dengan ungkapan Hamja yang dianggap menghina ulama pendiri Ponpes Nahdlatul Wathan itu.
“Tentu kami akan menempuh jalur hukum, karena jelas dan nyata statemen itu mengandung unsur hinaan terhadap ulama dan pahlawan nasional. Ini tidak bisa kami biarkan begitu saja. Kami juga meminta saudara Hamja untuk meminta maaf ke publik dalam waktu 2 x 24 jam, baik melalui media cetak dan maupun elektronika,” tandas Hasanah Efendi.
Jika tidak meminta maaf dalam waktu yang ditentukan, kata Hasfen –panggilan Hasanah Efendi, pihaknya akan membawa masalah itu ke Dewan Kehormatan Dewan NTB ataupun ke jalur hukum karena perbuatan tidak menyenangkan.
Berita lainnya:
Hasfen juga menilai, sikap anggota DPRD NTB dari Fraksi Gerindra ini juga terlihat bernada iri, dengki melihat putra terbaik NTB bisa menjadi Pahlawan Nasional.
“Perkataan saudara Hamja harus dipertanggungjawabkan. Bayangkan di saat masyarakat NTB secara khusus dan rakyat Indonesia antusias dan bangga muncul pahlawan dari daerah, justru Hamja berfikir sempit dan cendrung provokatif dan menghina tokoh NTB yang menjadi pahlawan nasional,” pungkas Haspen.
Bahkan, kata Hasfen, jika Ketua Fraksi Gerindra DPRD NTB itu mengabaikan masalah ini, Pemuda NW akan “menggedor” Kantor DPRD provinsi NTB untuk meminta pertanggungjawaban atas perkataan Hamja yang dinilai tidak mendidik tersebut.
“Tidak pantas seorang anggota dewan yang terhormat menghina gelar Pahlawan Nasional. Ini sangat menyakitkan. Karenanya, kami minta Partai Gerindra memberikan sanksi berat. Bila perlu pecat keanggotaan Hamja sebagai anggota DPRD NTB,” tegas Hasanah Efendi. (dy)
Tinggalkan Balasan