Pemda Lotim Gelar Program Berani II Bersama Unicef, Tekan Pernikahan Dini di Tingkat Desa, Pemda Lotim Gelar Program Berani II Bersama Unicef

Keterangan FOTO : Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik membuka Program Berani II untuk menekan angka perkawinan anak di daerah. Di Desa Lendang Nangka Utara, Selasa (14/5/2024).

LOTIM LOMBOKita – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) terus berupaya menekan angka perkawinann anak dari tingkat desa, kegiatan tersebut
Pemkab bersama Unicef kembali menggalakkan program Berani II yang berlokasi di Desa Lendang Nangka Utara, Selasa (14/5/2024).

“Tujuan dari program Berani II ini, salah satunua memasifkan agar kasus pernikahan anak di Lotim, O,,” ucap Pj Bupati Lotim H M Juaini Taofik saat usai membuka acara tersebut.

Diakuinya, kasus pernikahan dini di Lotim masih tinggi. Bahkan Lotim menduduki posisi kedua tertinggi setelah Lombok Tengah (Loteng) diantara 10 kabupaten/kota di NTB.

Tingginya angka pernikahan ini berdampak terhadap tingginya angka stunting dan angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Lotim.

Diyakninya, Program Berani II ini akan sukses. Mengingat program tersebut langsung menyentuh desa-desa dengan kasus pernikahan dini masih cukup tinggi. Sehingga masyarakat dan tokoh -tokoh di desa bisa berperan aktif.

“Kita sebenarnya sudah memiliki peraturan desa (Perdes) terkait pernikahan anak ini. Untuk itu para tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat ini nanatinya bisa menjaga Perdes itu agar bisa berjalan,” katanya.

Disebutkan Kecamatan dengan angka perkawinan dini masih tinggi berada di dua Kecamatan, yakni kecamatan Masbagik dan Pringgasela yang tersebar di Lima desa.

Tingginya angka pernikahan dini di dua kecamatan ini tidak terlepas sebagai daerah pertanian. Mengingat masyarakat setempat memiliki kebiasaan menikah setelah musim panen.

“Mohon maaf karena kebiasaan petani, kalau sudah panen akan begawe (Pesta-red) , maka disana akan ada pernikahan . Untuk itu ini kami harapkan bisa menjadi kesadaran kita bersama,” tandas Juani.

Diketahui program BERANI II (Better Reprodutive Health and Right for All in Indonesia) merupakan program kerjasama pemerintah Indonesia dan pemerintah Kanada. Tujuan program BERANI II untuk mendukung pemerintah mengatasi kendala dalam upaya mengakhiri perkawinan anak.

Di tempat yang sama Kepala Desa Lendang Nangka Utara Muhammad Tahir mengakui kasus pernikahan dini di Desa Lendang Nangka Utara masih sangat tinggi. Untuk itu kedepan Pemdes bersama Kawil, Toga, Toma untuk melakukan rembuk bersama dalam rangka menekan kasus pernikahan anak di Lendang Nangka Utara.

“Insyaallah kalau kita sudah duk bersama pasti akan ada solusi untuk mengatasi persolan ini,” katanya.

Perdes tentang pernikahan anak di Desa Lendang Nangka Utara sendiri juga sudah ada. Akan tetapi Perdes tersebut belum bisa berjalan maksimal. Untuk itu ia berharap agar adanya kesadaran dari orang tua agar tidak menikah anaknya di bawah umur.

Beberapa kasus diakui telah dicoba untuk digagalkan, akan tetapi beberapa orang tua lebih memilih untuk tetap menikahkan anaknya. Ujung tombak Perdes pernikahan anak ini ada di orang tua.

“Insyaallah kedepan kami akan usahakan supaya kasus ini bisa kita minimalisir. Beberapa kasus memang sudah kami pisahkan tapi tetep saja kasus ini terjadi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini