Pascabanjir, Warga “Reban Madu” Trauma Pulang ke Rumah

Tempat tinggal enam kepala keluarga di bantaran Sungai Reban Madu yang rata dengan tanah setelah dihempas banjir bandang

LOMBOKita – Sekitar 6 kepala keluarga yang berada di bantaran sungai Desa Mendana Raya mengaku trauma berat atas musibah banjir bandang yang memusnahkan seluruh harta bendanya, Sabtu lalu.

Para warga ini bahkan mengaku siap meninggalkan bantaran sungai Reban Madu tempat tinggal semula yang kini rata dengan tanah setelah dihempas air bah.

“Kami tak ingin kembali tinggal di bantara sungai itu, kami khawatir suatu saat musibah serupa terjadi lagi,” ujar beberapa warga yang menjadi korban banjir bandang kepada LOMBOKita.com, Senin (20/11/2017).

Kepala Desa non-aktif Muas Hasugian mengaku akan memikirkan lokasi pemukiman baru bagi 6 KK korban banjir di tempat yang lebih tinggi.

“Jika saya terpilih kembali menjadi Kepala Desa, ini akan menjadi PR saya untuk mencarikan tempat pemukiman alternatif yang lebih aman terutama 6 KK ini”, kata calon Kades petahana ini.

Diakuinya, 6 rumah tersebut memang lokasinya sangat mepet dengan sungai. Bahkan ada beberapa rumah yang menjadikan talud sungai sekaligus sebagai fondasi rumahnya, selain tipografinya yang sangat lembah. (mil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini