Mahasiswa UNW Mataram Akhiri 45 Hari Pengabdian KKN di Desa Lando

LOMBOKita – Setelah 45 hari mengabdi, mahasiswa KKN Tematik Kolaboratif Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram angkatan XXXIII resmi ditarik dari Desa Lando, Kecamatan Terara, Lombok Timur, pada Senin sore, 22 September 2025.

Acara penarikan mahasiswa KKN Tematik Kolaboratif UNW Mataram XXXIII berlangsung di Gedung Pertemuan Kantor Desa Lando, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, mulai pukul 16.00 WITA usai salat Asar.

Kegiatan ini menandai berakhirnya masa pengabdian mahasiswa yang telah dilaksanakan selama 45 hari, sejak Senin, 5 Agustus 2025.

Hadir dalam acara tersebut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Muhammad Rajabul Gufron, S.Pd., M.A., Kepala Desa Lando Ustaz H. Zainal Hamdi, Q.H., M.Pd., Sekretaris Desa, perangkat desa, para kepala wilayah, tamu undangan, dan 14 mahasiswa peserta KKN Tematik Kolaboratif Desa Lando.

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan Fatihah dan salatunnahdlatain, mengikuti sunnatan hasanah Almaghfurulahu Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Ketua Kelompok KKN, Abib Turrohman, menyampaikan laporan program dan tantangan selama pengabdian.

Dalam sambutannya, DPL Muhammad Rajabul Gufron menegaskan esensi KKN sebagai pengabdian, sinergi mahasiswa dengan masyarakat, serta pembelajaran soft skills.

“KKN adalah masa untuk belajar berbagai macam soft skill, mengimplementasikan pemahaman selama berkuliah, dan waktu yang tepat untuk belajar adab dan perilaku,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih kepada pemerintah desa dan warga yang telah memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengabdi.

Gufron menambahkan pesan reflektif, bahwa perjumpaan dan pertemuan memiliki makna berbeda.

“Pertemuan bisa direncanakan, tetapi perjumpaan sering datang tanpa diduga, meninggalkan jejak yang tak lekang. Hidup menjadi utuh bukan karena harta atau gelar, melainkan karena tatapan, senyuman, dan sentuhan yang mengingatkan bahwa kita bukan hanya bagian dari diri kita sendiri,” ungkapnya.

Kepala Desa Lando, Ustaz H. Zainal Hamdi, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi mahasiswa.

“Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh menjadi bekal berharga, dan program yang telah dijalankan bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tuturnya.

Mahesa Febrian selaku Sekretaris Kelompok mewakili mahasiswa menyampaikan kesan selama menjalani KKN. Ia menuturkan bahwa keramahan masyarakat Desa Lando memberikan kenyamanan, bahkan membuat mereka menambah masa tinggal tiga hari dari rencana awal.

Acara ditutup dengan doa bersama dan penyerahan cendera mata dari Dosen Pembimbing Lapangan dan Ketua Kelompok kepada pihak desa sebagai simbol kenangan dan rasa terima kasih.

Program KKN ini bertujuan untuk pengabdian, pemberdayaan masyarakat, dan pembelajaran mahasiswa melalui kolaborasi perguruan tinggi dan masyarakat. Sejumlah program unggulan telah terlaksana, seperti kegiatan pendidikan, pelatihan keterampilan warga, serta program lingkungan yang mendapat apresiasi.

Dosen pembimbing menekankan agar mahasiswa menjadikan pengalaman ini sebagai bekal penting untuk meningkatkan kepemimpinan, kerja tim, komunikasi, dan empati sosial. Ia berpesan agar para mahasiswa tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan nama baik kampus.

Dengan berakhirnya KKN, besar harapan agar semangat pengabdian tidak berhenti di sini. Pengalaman kebersamaan di Desa Lando diharapkan menjadi kenangan indah sekaligus inspirasi untuk terus menebar manfaat bagi masyarakat luas.