KKN TEMATIK UNRAM Sosialisasi Strategi Pengembangan Pariwisata Pasca Pandemi Covid-19
LOMBOKita – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram Desa Senggigi 2022 menggelar sosialisasi terkait Pengembangan Pariwisata di era pasca pandemi covid-19 yang telah melumpuhkan Sektor pariwisata Senggigi Lombok Barat pada khususnya dan NTB pada Umumnya yang terdampak Pandemi Covid-19 dalam kurun Waktu 2020-2022, bertempat di Aula Kantor Desa Senggigi, Rabu 13 Juli 2022
Kegiatan Sosialisasi ini dalam rangka sebagai Langkah awal persiapan membangkitkan kembali Pariwisata setelah melihat keadaan pandemi yang bisa dikatakan berangsur pulih secara perlahan dengan mengingat pandemi covid-19 yang membuat Pariwisata terpuruk di kawasan Senggigi,Lombok Barat yang mana pada contohnya mengakibatkan menurunnya kunjungan wisatawan sehingga mengakibatkan pendapatan ekonomi daerah mengalami penurunan pada sektor pariwisata.
Acara Sosialisasi ini turut serta dihadiri oleh Kepala Bidang SDM Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Lombok Barat (Erwin Rachman, SE),Kepala Desa Senggigi (Mastur,.SE) ,Kepala Dusun Setempat beserta warga pelaku wisata, Pokdarwis Senggigi serta BUMDES Senggigi.
“Kegiatan ini diharapkan Mampu menjadi titik awal menuju pariwisata bangkit kembali setelah terpuruk dengan covid-19 untuk Berbagi strategi agar bisa mempersiapkan lebih awal untuk bangkitkan kembali pariwisata” hal tersebut disampaikan oleh Mulyadi Ketua KKN Universitas Mataram Desa Senggigi 2022 dalam Sambutannya.
Erwin Rachman,Kabid SDM Ekraf Lombok Barat Mengatakan bahwa Potensi Desa Senggigi juga tentu banyak sekali tidak hanya bisa menjual value pantai namun alam yang lain juga ada salah satunya ada Taman Wisata Alam Kerandangan yang tinggal dibuatkan kerjasama terlebih dahulu,salah satu materi yang dibawakan bagaimana menjadikan desa wisata yang baik diantaranya integrasi yang baik diantaranya integrasi antara interaksi,akomodasi,dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur Kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Harapannya semoga semua elemen bersatu bersama-sama bergerak untuk membangkitkan kembali pariwisata.
Tinggalkan Balasan