Ketua DPRD Minta Dikbud Lotim Harus Bertanggungjawab
LOMBOKita – Ketua DPRD Lotim, Raden Rahardian Soejono meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur harus bertanggungjawab. Terkait dengan persoalan yang muncul dibalik beredarnya dua judul buku muatan lokal sasak yang diduga isinya mengandung unsur porno didalamnya yang belakangan ini menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat Lotim.
” Dikbud harus bertanggungjawab dalam masalah ini,” tegas Rahardian kepada wartawan di ruang kerjanya.
Ia menjelaskan beredarnya dua judul buku muatan lokal sasak yang isinya kurang mendidik tersebut pada sekolah di Lotim. Tentunya tidak terlepas dengan peran dari Dikbud Lotim yang bekerjasama dengan pihak penerbit dalam mencetak dan mendistribusikan buku itu ke sekolah.
Dengan terlebih dahulu melakukan verifikasi isi buku tersebut sebelum dilakukan cetak menjadi sebuah buku. ” Tidak mungkin penerbit akan berani mencetak buku muatan lokal,tanpa adanya sinyal dari Dikbud Lotim,” ujarnya.
Oleh karena,lanjutnya, dirinya telah meminta kepada komisi II DPRD Lotim yang membidangi masalah ini untuk melakukan pemanggilan terhadap pihak Dikbud Lotim. Guna meminta klarifikasi dan penjelasan mengenai masalah beredarnya dua judul buku yang diduga berbau porno isinya tersebut.
Begitu juga dirinya sangat meyayangkan sekali dengan terbit dan beredarnya dua buku Mulok tersebut. Karena seharusnya mengenai lelakak sasak atau pinjak sasak,bernuansa bercanda dan pesan moral yang baik, bukan malah isisnya seperti itu.
Bahkan tidak itu saja dirinya mempertanyakan darimana sumber buku itu, penulis mendapatkan refrensi, karena setahunya babat dan lontar sebagai rujukan orang tua terdahulu. Dengan berasal dari mulut ke mulut yang turun temurun.
” Tidak mungkin penerbit berjalan sendiri tanpa adanya keterlibatan Dikbud sebagai leading sektornya dibidang pendidikan di Lotim, karena
Dinas yang seleksi dinas kurikulumnya juga, perencanaan tentang kurikulum sesuai jenjang pendidikan,” tandas Ketua DPRD Lotim, Raden Rahardian Soejono.

Tinggalkan Balasan