Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Puasa di Lotim Aman
LOTIM LOMBOKita – Ketersediaan Bahan pokok menjelang bulan puasa di kabupaten Lombok Timur terbilang aman, hingga tiga hingga empat bulan kedepan, untuk stok pangan seperti beras saja ketersediaan mencapai 58 ribu ton,
” Maknanya Ketersediaan stok beras sangat ready dan cukup aman, begitu juga dengan ketersediaan stok bahan pokok lainnya,” Ungkap Mahsin Kepala Dinas Perdagangan Lombok Timur,, Minggu (2/2).
Ketersediaan stok aman tersebut, menurut Mahsin,dirinya berkeyakinan dan diperkuat hasil koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta pihak terkait, dan hasil turun kelapangan dan bertemu dengan para distributor, pengecer,
” Laporan yang kami terimapun, ketersediaan stok bahan pangan dan pokok untuk Lotim masih aman dan cukup,” jelasnya.baik bagi masyarakat umum maupun dalam mendukung program makan gizi gratis.
Lebih lanjut Mahsin mengatan, dirinya tak menampik kalau kebutuhan beras Masyarakat Lombok Timur tinggi, tetapi ditegasnys, meski kebutuhan pangan beras tinggi, namun ketersedian stok dapat mengimbanginya.
” Kita bersama TPId terus mengawal dan memantau ketersediaan bahan pokok dan bahan penting lainnya dipasaran, menjelang bulan ramadhan,,” katanya.
selain itu Mahsin juga mengungkapkan terkait perkembangan harga bahan pokok, seperti cabai yang mengalami kenaikan cukup tinggi di pasaran, telah berhasil ditekan, termasuk harga harga bahan pokoknya lainnya dalam kondisi stabil. Harga masih tarap wajar dan rasional.seperti harga beras premium dipasaran Rp 14 ribu – 14,5 ribu perkilogram, beras medium 13 ribu perkilogram
” Untuk harga cabai sebelumnya tembus harga Rp 100 ribu, yang sempat viral ,kini harga pasaran telah turun dengan kisaran harga Rp 45 ribu,” ujarnya. Sedangkan untuk beras SPHP stabiliasisasi pasokan harga pangan Bulog Rp 12,4 ribu, artinya terkait harga tidak ada masalah.
” Dalam menekan harga harga bahan pokok tersebut, pasca kenaikan harga cabai meroket, kegiatan operasi pasar murah yang di lakukan dinas perdagangan, TPID bersama champion cabai terus digencarkan,” jelasnya.
Mahsin juga mengatakan, dinas instansi terkait untuk terus mengawal terkait pengendalian inflasi dan indeks perkembangan harga. ” Bersama tim TPIT akan terus melakukan pengawasan dan memonitor terkait harga, agar harga tidak memberatkan masyarakat , harga tidak rendah, dan tidak berdampak pada petani, harga tinggi tidak berpengaruh pada masyarakat, ” sebutnya.