HIPMI NTB Tuntut Menpora Cabut Pernyataan soal MotoGP
LOMBOKita – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Nusa Tenggara Barat (NTB), Sawaludin menyayangkan ungkapan Menpora yang menilai seolah-olah penyelenggaraan MotoGP di sirkuit Mandalika, Lombok, tidak akan pasti.
HIPMI NTB menuntut agar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mencabut ungkapannya yang telah terlanjur dilansir berbagai media massa.
“Ungkapan Menpora tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian rencana pengembangan investasi di Lombok pada khususnya, dan umumnya di NTB,” kata Sawaludin, Senin (4/11/2019).
Sawaludin juga menyayangkan Menpora tidak berusaha memahami rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). Dimana salah satu rencana kerja jangka pendek yakni mewujudkan pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah.
Seharusnya, menurut Sawaludin, seorang menteri sedapat mungkin memahami bidang tugas dan fungsinya.
“Fungsi dia sebagai Menpora tidak semata-mata hanya berurusan dengan pemuda dan olahraga saja. Tetapi tupoksi dia pastilah bersinergi dengan kementerian lainnya, seperti halnya BKPM dan Kementerian BUMN,” katanya.
Yang mesti dipahami Menpora, menurut pria yang akrab disapa Aweng ini, yakni Mandalika di Lombok Tengah merupakan salah satu kawasan strategis pengembangan ekonomi nasional, dimana kawasan yang dimasukkan dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi prioritas dalam kabinet Indonesia Maju.
“Saya bertanya, apakah Menpora memahami bidang tugasnya atau tidak? Kalau tidak, saatnya pak Presiden mengevaluasi menterinya itu,” lanjut Aweng.
Hipmi NTB, kata Aweng, tengah mempertimbangkan beberapa rencana aksi selanjutnya untuk menyikapi ungkapan yang dinilai tidak cocok dengan iklim investasi dari Menpora tersebut.
“Harusnya dipikirkan akibatnya sebelum mengeluarkan ungkapan. Ujarannya telah mencederai masyarakat Lombok dan NTB,” katanya.
Tinggalkan Balasan