Fenomena Unik, Tanah Bergoyang Mengeluarkan Aroma Wangi Muncul di Lombok
LOMBOKita – Fenomena unik dan langka terjadi di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sepetak tanah milik Amaq Ida, warga Dasan Sepang Desa Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah seketika menjadi tontonan yang menghebohkan warga sekitar.
Penyebabnya, di tanah persawahan warga itu tiba-tiba bergoyang dan mengeluarkan aroma yang cukup wangi. Fenomena langka dan unik ini pun menimbulkan beragam penafsiran terkait keberadaan lumpur bergoyang itu.
Menurut penuturan pemilik sawah, Amaq Ida, kejadian menghebohkan itu pertamakali dilihat oleh warga atas nama Bambang Suryanto (45) menebang pohon bambu di sekitar tempat kejadian sekira pukul 06.00 Wita pada Senin (27/8/2018). Bambang sempat kaget begitu melihat tanah tempat pohon bambu yang ditebangnya tiba-tiba bergoyang dan mengeluarkan aroma yang cukup wangi itu.
Yang lebih mengherankan lagi, menurut Bambang, di sekitar tanah bergoyang itu tiba-tiba muncul air sehingga membuat kubangan lumpur, sehingga aroma wangi itu kian semerbak. Padahal di sekitar tempat itu sedang kering dan jauh dari sumber mata air.
“Saya mencoba menancapkan pohon bambu di tanah kubangan lumpur itu, kedalamannya sekitar 12 meter,” ucap Bambang ketika diwawancara wartawan di sekitar lokasi kejadian.
Fenomena langka itu pun diberitahukan kepada warga lainnya, sehingga dalam beberapa saat para warga ikut berbondong-bondong untuk menyaksikan kejadian aneh itu dan menjadi tontonan gratis warga. Bahkan, warga dari desa lain pun berdatangan setelah viral menjadi “buah bibir” di daerah itu.
Mengetahui hal itu, jajaran Kepolisian Sektor Pujut segera memasang garis polisi untuk menghindari hal-hal yang kemungkinan terjadi setelah kemunculan kubangan lumpur, dan menghimbau agar para warga tidak terlalu dekat menyaksikan kejadian aneh itu.
Kapolsek Pujut AKP Ketut Putrawan menjelaskan, kejadian aneh yang menghebohkan warga tersebut menjadi kerumunan warga setiap hari, sehingga harus diberikan jarak aman untuk mengantisipasi kejadian yang kemungkinan bisa saja terjadi setelah kemunculan kubangan lumpur.
“Sekitar kubangan lumpur itu struktur tanahnya juga terasa lembek dan sedikit bergoyang ketika diinjak sehingga dipasangkan garis polisi untuk menjaga kemungkinan hal-hal lain yang bisa saja terjadi. Kita belum mengetahui itu pertanda apa dan bagaimana setelahnya,” kata Kapolsek Pujut.
Kapolsek Pujut AKP Ketut Putrawan juga belum bisa memastikan, apakah lumpur dan aroma wangi itu mengandung unsur kimia berbahaya atau tidak. “Kami juga tidak melihat adanya letupan-letupan gas atau semburan lumpur di lokasi kejadian,” katanya, Selasa (28/8/2018).
Kapolsek berharap agar masyarakat pengunjung tempat itu tetap waspada dan berhati-hati, jangan terlalu dekat dengan kubangan lumpur terlebih menerobos garis polisi yang telah dipasang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek menjelaskan, menurut penuturan warga saat meninjau lokasi, kejadian serupa juga pernah terjadi tahun lalu di tempat yang sama.
“Jangan dulu berspekulasi dan menafsirkannya dengan hal-hal aneh. Ini murni fenomena alam. Kita berdoa saja kejadian itu sebagai pertanda baik,” kata Ketut Putrawan.

Komentar ditutup.