Dualisme KNPI tidak Boleh Menghambat Pergerakan Pemuda

LOMBOKita – Dualisme yang masih terjadi di KNPI disayangkan banyak pihak, karena dianggap bisa menghambat pergerakan para pemuda.

Hal ini mendapat tanggapan dari Sekretaris Wilayah Garda Pemuda NasDem NTB Arif Rahman Maladi. Menurutnya, dualisme kepengurusan KNPI harus dimaknai positif, walaupun ke depan diharapkan dualisme ini bisa kembali melebur menjadi satu.

Arif mengajak semua pihak melihat dualisme KNPI ini bagian dari proses pendewasaan para tokoh muda untuk terus bersaing positif, yang pada muaranya akan memperjuangkan kepentingan pemuda.

“Dalam manajemen konflik, diperlukan memang persaingan, tapi persaingan yang positif. Sebagai contoh nanti dualisme akan bersaing program untuk kepemudaan. Mana yang lebih efektif,” tandas Arif Maladi.

Sekretaris Wilayah Garda Pemuda NasDem NTB ini juga berharap dualisme tidak makin memperkeruh suasana dan mempertajam konflik yang ada.

“Jadikan ini sebagai sarana pendewasaan berorganisasi, bangsa ini butuh pemuda yang memiliki wawasan Nusantara yang baik, yang mengedepankan persamaan bukan perbedaan,” katanya.

“BerKNPI lah dengan gembira bukan dengan dendam dan konflik, jangan warisi politik adu domba kolonial,” imbuh Arif Maladi.

Dikatakannya, negara menjamin kebebasan berserikat dan berorganisasi maka manfaatkanlah dengan baik ruang itu untuk membangun kehidupan kebangsaan yang baik.

Sebab, menurutnya, tantangan sebagai bangsa ke depan lebih berat, dibutuhkan fondasi yang kuat membangun bangsa ini, dan fondasi itu adalah pemuda.

“Kami tegaskan bahwa GP NasDem akan terus memgambil bagian untuk mengawal cita cita pemuda menuju arah perubahan yang lebih baik,” pungkas Arif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini