Dr. Fulham: Bandara Lombok Lebih Elegan dengan Nama Pahlawan Nasional

LOMBOKita – Direktur Islamic Research and Training Center (IRTC), Doktor Saipul Hamdi mengaku sangat menyayangkan jika pergantian nama bandara internasional Lombok yang sebelumnya dinamai Lombok International Airport (LIA) menjadi Zainuddin Abdul Madjid International Airport (ZAMIA) dirasuki nuansa politis.

Sebab, penamaan bandar udara menggunakan nama pahlawan nasional asal daerah itu sudah sangat proporsional dan wajar terjadi di Indonesia.

“Sangat elegan kok jika nama bandar udara menggunakan nama pahlawan nasional. Terlebih TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan satu-satunya pahlawan nasional di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),” ungkap Saipul Hamdi dihubungi wartawan, Rabu (13/2/2019).

Diketahui, pergantian nama bandara Lombok menjadi bandara TGKH. Zainuddin Abdul Majid telah disahkan oleh Kementerian Perhubungan RI pada tanggal 5 September 2018.

Pergantian nama bandara itu pun menuai pro dan kontra di tingkat daerah khususnya di Lombok Tengah. Bahkan Bupati Lombok Tengah bersama jajaran Pemda melakukan istigosah khusus untuk menolak nama bandara tersebut.

Menanggapi reaksi penolakan tersebut, Dr. Saipul Hamdi yang biasa dipanggil Fulham itu menyatakan bahwa terjadinya penolakan merupakan sesuatu yang wajar karena sebuah kebijakan tidak pernah memuaskan semua pihak.

“Namun jika penolakan itu dirasuki nuansa politis karena kaitannya dengan dinamika politik Pilkada NTB beberapa waktu lalu, jelas sangat kita sayangkan,” kata pria kelahiran Lombok Timur itu.

Saipul Hamdi menegaskan, jika alasan penolakan tersebut lantaran TGKH. Zainuddin Abdul Madjid bukan dari Lombok Tengah, tentu sangat naif dan itu cara berpikir sektarian.

Menurutnya, banyak nama-nama bandara di beberapa daerah di Indonesia malah nama tokohnya bukan dari wilayah tersebut. Misalnya bandara Sukarno Hatta, Bandar udara Adi Sucipto dan Bandara Ir. Juanda.

“Nama-nama tersebut tidak berasal dari daerah tempat bandara itu berada. Sebab, penamaannya justru diberikan untuk menghormati jasa-jasa mereka sebagai pahlawan nasional,” papar Fulham yang kini masih berada di Amerika Serikat untuk menyelesaikan penelitian.

Saipul Hamdi menilai, langkah pemerintah pusat telah tepat mengganti nama BIL. Selain karena faktor gelar kepahlawanan TGKH. Zainuddin Abdul Madjid yang telah berjuang mengusir penjajah di pulau Lombok, beliau juga sangat berjasa mengembangkan Islam di Lombok Tengah.

”Ratusan madrasah dibangun oleh alumni yang pernah belajar di Pondok Pesantren NW yang didirikan oleh Maulana Syaikh (gelar TGKH. Zainuddin) di Pancor, Lombok Timur,” imbuh Dosen Sosiologi Universitas Mataram itu.

Dalam konteks sejarah, Dr. Fulham mengingatkan pentingnya mengenang jasa-jasa pembesar dan tokoh agama termasuk salah satunya Maulana Syaikh dalam membangun SDM NTB melalui pendidikan dan dakwah.

Fulham menyebutkan, di beberapa kampus di Amerika Serikat bahkan menggunakan nama tokoh yang berjasa untuk nama gedung atupun nama bandara.

Untuk mengakhiri polemik pergantian nama bandara itu, Dr. Fulham menyarankan rembuk bareng semua tokoh baik itu dari NW, NU, Muhammadiyah, tokoh adat lintas daerah, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menemukan titik temu.

Dr. Fulham meyakini, tidak semua masyarakat Lombok Tengah menolak nama baru bandara tersebut. Apalagi bandara tersebut bertaraf internasional dan milik semua masyarakat NTB.

Rembuk warga dan tokoh dari semua daerah sagat penting termasuk para bupati dan walikota biar kelop semua dan alasan pemerintah juga bisa diterima dengan baik.

Tanpa menafikan jasa-jasa tokoh di Lombok Tengah yang telah berjasa selama proses pembangunan bandara, nama bandara harus mewakili seluruh daerah di NTB.

“Dengan nama yang sekarang bandara Lombok, tidak mewakili daerah Dompu, Bima, Sumbawa, Mataram dan lainnya. Karena itu, penamaan bandara lebih tepat dan lebih historis jika diganti dengan nama pahlawan nasional,” pungkas Saipul Hamdi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Anonim

    Kalau nama nama jalan dilingkungan bandara dan tempat parkir gedung gedung yang ada di bandara diberikan kepada pahlawan yang dilombok tengah

  2. Acit

    Penamaan bandara dengan nama pahlawan nasional adalah hal yg lumrah