Diduga Banyak Hutang, Saudagar Kambing Akhiri Hidup Dengan Cara Gantung Diri
LOTIM LOMBOKita – Naas nasib Marwan kakek 66 tahun, Warga Desa Sambalia kecamatan Sambalia Lombok Timur, diduga gara gara banyak hutang, Ia mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, menggunakan tali nilon di kamar tidurnya.Senin (9/9), sekitar pukul 16.30 Wita, dan kasusnya dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Kapolsek Sambalia Iptu Fathul Munir yang dikonfirmasi membenarkan, adanya laporan terkait tewasnya Marwan (66) warga desa Sambalia yang kengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi, menggunakan tali nilon. Laporan tersebut langsung ditindak lanjuti mendatangi TKP serta melakukan olah TKP,
Menurut Kapolsek.korban yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri tersebut, keseharian dikenal sebagai saudagar kambing.
” dugaan sementara korban akhiri hidupnya karena banyak hutang sesama saudagar, termasuk sering kali sesama saudagar datang ke rumah korban untuk menagih,” ucap Kapolsek. Menyitir ungkapan beberapa saksi yang telah dimintai keterangan.
Bahkan sebelum akhiri hidupnya. Korban sempat berbincang dengan orang yang datang menagih.
” Sebelum korban akhiri hidupnya, korban sempat berbincang dengan temannya yang datang menagih hutang ” sebutnya
Lebih lanjut,Fathul mengatakan, Terungkapnya korban gantung diri dikamar mandi ini, ketika saksi mau ke kamar mandi untuk memandikan anaknya. Tetapi saat akan membuka pintu kamar mandi, ditemukan kamar mandi terkunci dari dalam.
Karena tertutup, saksi meminta bantuan teman korban yang datang menagih untuk membuka pintu kamar mandi. Setelah kamar mandi terbuka, sontak kaget. Karena melihat korban dalam posisi tergantung menggunakan tali nilon yang terikat disebuat bambu yang membentang diatas kamar mandi.
Seketika itu juga warga berdatangan, dan langsung menurunkan korban dari tali gantungan, dan melarikan korban ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan, namun pihak puskesmas menyatakan korban telah meninggal dunia.
” saat akan dilakukan otopsi, pihak keluarga korban menolak, dan menerima kematian korban sebagai sebuah musibah,” sebutnya, dan korban dibawa pulang untuk pemakaman.
” korban akan dimakamkan, Selasa (10/9) di pekuburan umum dasan tinggi desa Sambalia,” sebutnya.