Di Kongres AMSI, Menkeu Paparkan Kondisi Perkonomian RI Dampak Covid-19
LOMBOKita – Kongres Kedua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) digelar secara virtual karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Kongres dilakukan selama dua hari yakni Sabtu Minggu (22-238/2020).
Tema yang diusung adalah Membangun Ekosistem Media Siber Berkelanjutan
Hadir dalam acara pembukaan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga adalah keynote speaker, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun.
Kongres Kedua AMSI kali ini diikuti oleh 338 anggota AMSI yang tersebar di 21 provinsi dari Aceh hingga Papua.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perkembangan ekonomi saat ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Negara, menurutnya, telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga roda perekonomian tidak berhenti, mulai dari menggelontorkan anggaran hingga mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bisa membantu pemulihan kondisi perekonomian. Media, sambungnya, harus turut membantu upaya pemerintah tersebut.
Terkait dengan sustainability media baik konvensional maupun digital, Sri Mulyani menekankan sejumlah hal.
Pertama, pemerintah telah mempertimbangkan sejumlah usulan yang masuk melalui Dewan Pers, antara lain untuk PPn kertas, ditetapkan ditanggung pemerintah mulai Agustus. Pajak penghasilan (PPh) juga sudah diturunkan. Untuk BPJS Ketenagakerjaan, PP sedang dalam proses penyelesaian.
Kedua, tantangan AMSI saat ini luar biasa, yakni ingin memerangi disinformasi, hoax, dan misinformasi. Kondisi ini juga dihadapi oleh Amerika Serikat.
Ketiga, concern public goods harus kita miliki. Iklan pemerintah di media lokal akan diupayakan tanpa menimbulkan retaliasi.
“Kami juga akan lakukan adjustment untuk hadapi disrupsi digital.”
Keempat, masyarakat mengharapkan informasi yang tidak kering. Ini membutuhkan perubahan dari policy maker.
“Terkait ini, AMSI bisa menjadi partner untuk menciptakan kejernihan bagi masyarakat. Harus seimbang antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial.” kata Sri Mulyani.
Kelima, harus ada partnership dan komunikasi yang kuat untuk membangun ekosistem yang sehat untuk mengisi ruang publik dengan informasi yang baik.
“Kalau sama-sama berjalan, kekuatannya bisa lebih besar, daripada bergerak sendiri-sendiri. Ini penting untuk bisa mengurangi distorsi di ruang publik.” imbuhnya.
Kongres Kedua AMSI sedianya digelar di Surabaya, Jawa Timur. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan, kongres tersebut akhirnya digelar secara virtual.
Turut hadir dalam acara pembukaan Kongres Kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Selamat berkongres. Sebenarnya sudah disiapkan tempat. Namun, kami di Jatim tetap tunggu, raker atau rakor,” ujar Khofifah.
1 Komentar