Desa Lain Banjir Bantuan, Dua Desa di Kecamatan Keruak kok Sepi?
LOMBOKita – Dua hari pascabanjir bandang pada tiga kecamatan wilayah selatan Lombok Timur, kini disusul mengalir banjir bantuan silih berganti yang tak hanya dari pemerintah, namun juga dari berbagai kalangan.
Pantauan LOMBOKita.com, Senin (20/11/2017) di Kecamatan Keruak dan Jerowaru terpantau hampir tak ada jeda sumbangan mengalir, namun distribusinya yang belum merata.
Pasalnya, ada dua desa korban banjir di kecamatan Keruak yang paling minim mendapat bantuan yakni Desa Senyiur dan Desa Mendana Raya.
Hal itu diakui oleh Kepala Desa non-aktif Mendana Raya Muas Hasugian di sela-sela memimpin langsung warga yang bergotong royong membersihkan puing-puing material eks banjir.
“Korban di desa kami yang paling minim masuknya material bantuan. Untuk hari ini saja hingga pukul 12.00 siang belum ada bantuan yang masuk, sementara desa-desa lain hampir tidak ada jeda menerima bantuan baik dari pemerintah maupun swasta,” keluh Muas Hasugian.
Muas Hasugian menyebut beruntung ada eks mahasiswa KKN Unram tahun 2016 lalu yang datang dengan membawa 3 dus mie instan dan 3 dus air minum mineral dan sekitar 5 kg gula. “Hari ini hanya eks mahasiswa KKN 2016 lalu yang peduli datang membawa sedikit meterial bantuan”, ucapnya.
Hal sama dialami oleh para korban di Desa Senyiur, untuk hari ini (Senin 20/11/2017) hingga pukul 12.00 Wita belum ada pihak yang datang membawa bantuan.
“Kami di sini sama dengan desa tetangga Mendana Raya yang paling minim dapat bantuan. Sedangkan desa-desa lain seperti Sepit, Sepapan, dan Jerowaru, bantuannya kami lihat bertumpuk-tumpuk,” kata H. Mahsar, anggota BPD Desa Senyiur.
Wakil Bupati Lombok Timur selaku koordinator penanganan korban tingkat kabupaten yang dihubungi via ponsel belum bisa dihubungi.
Tinggalkan Balasan