Lombok Timur Menuju Digitalisasi, Azlan: Pilihannya Digital atau Mental?

Kepala Bapenda Lombok Timur Muhammad Azlan menunjukkan barcode aplikasi Qris di ruang kerjanya, Selasa (16/8/2022) / foto: Bohari RH

LOMBOKita – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat memulai upaya digitalisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah.

“Kita sudah membentuk tim percepatan pelaksanaan digitalisasi daerah menuju Lombok Timur Go Digital atau TP2DD,” jelas Kepala Bapenda Lombok Timur Muhammad Azlan usai memberi sambutan pada Bimbingan Teknis operator aplikasi QRIS di aula Kantor Bapenda setempat, Selasa (16/8/2022).

Azlan menyebutkan, Bimbingan Teknis aplikasi tersebut diikuti oleh 40 orang operator di OPD dan Kecamatan yang dibimbing langsung oleh pejabat Bank NTB Syariah.

Penggunaan aplikasi ini, menurut Azlan, sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengurangi penggunaan transaksi tunai (manual).

“Setelah Bimtek ini, kita akan terus gencarkan sosialisasi penggunaan aplikasi Qris ini ke seluruh OPD, Kecamatan dan Desa,” ujar Azlan.

Sistem digitalisasi ini, lanjut Azlan, diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab, kata dia, aplikasi Qris ini keuntungannya untuk optimalisasi PAD, mengindari kebocoran PAD, menghindari percaloan.

“Dengan menggunakan aplikasi ini juga bebas biaya administrasi (transaksi),” tandas Azlan.

Azlan menyebutkan, seluruh OPD penghasil PAD yang ada di Lombok Timur harus menggunakan aplikasi Qris agar seluruh penerimaan dari pajak dan retrisbusi itu langsung masuk ke kas daerah.

Beberapa OPD yang telah menerapkan sistem digital di Lombok Timur, kata Azlan, diantaranya Bapenda, DPMPTSP, Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini