Partai Buruh: Kekayaan Indonesia Hanya Dinikmati Kelas Menengah, Warga Miskin Masuk Mall Hanya Buat “Ngadem”

LOMBOKita – Presiden Partai Buruh Ir. H. Said Iqbal, ME menyebutkan kekayaan Indonesia hingga saat ini masih dinikmati kalangan kelas menengah ke atas. Hal itu diungkapkan Said Iqbal dalam acara Konsolidasi Ideologi Kelas Pekerja Partai Buruh yang dilaksanakan di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (28/3/2022).

Menurut Said Iqbal, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik dan terus mengalami peningkatan seiring landainya pandemi Covid-19.

Bahkan, kata Iqbal, Indonesia menempati negara terkaya nomor 7 di dunia setelah Amerika Serikat, China, Jerman, Jepang, Inggris dan Prancis.

“Presiden Joko Widodo telah menargetkan Indonesia akan menduduki posisi nomer 5 terkaya di dunia pada tahun 2045 mendatang,” sebut Iqbal disambut tepuk tangan puluhan peserta partai buruh

Anggota PBB Perwakilan Indonesia di Asia Fasifik itu juga menyebutkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia sampai saat ini mencapai Rp 14 ribu triliun.

Hanya saja, katanya, kekayaan Indonesia hanya dinikmati masyarakat kalangan menengah ke atas. Sementara penduduk miskin sebesar 27 juta di Indonesia bak tikus mati di lumbung padi.

Iqbal juga menyebutkan, penduduk kaya tidak terimbas krisis selama wabah pandemi Covid-19. Beda dengan rakyat miskin dan kalangan pekerja dan buruh yang terus mengalami himpitan ekonomi.

“Kita prihatin melihat krisis ekonomi dampak pandemi ini, dimana daya beli masyarakat terus berkurang, kalangan pekerja dan buruh dipecat, pengangguran merajalela, lapangan pekerjaan semakin terbuka,” kata Iqbal pada acara yang juga dihadiri Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri.

Yang lebih memprihatinkan lagi, sambung Iqbal, dia kerap menemui masyarakat masuk mall, namun bukan untuk belanja melainkan hanya untuk “ngadem” karena terik panas matahari.

Karena itu, Iqbal berjanji jika Partai Buruh bisa lolos parliamentary treshold (ambang batas) pada Pemilu 2024 nanti, Partai Buruh akan berjuang bersama rakyat untuk menghapus segala kesenjangan sosial yang selama ini menimpa Indonesia.

“Sudah tidak ada lagi ruang untuk memarjinalkan masyarakat miskin. Jangan lagi ada orang kaya makin kaya, orang miskin makin miskin,” tandas pria asal Aceh itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini