Revitalisasi Pantai Kemos Sekotong Barat sebagai Destinasi Wisata

Kegiatan pembuatan video promosi Pantai Kemos (ist)

ABSTRAK
Desa Sekotong Barat memiliki potensi wisata yang besar. Akan tetapi, kurangnya kesadaran dari masyarakat mengakibatkan potensi wisata yang seharusnya dapat dikembangkan agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat justru tidak dimanfaatkan dengan baik.

Ada beberapa permasalahan yang dimiliki oleh Desa Sekotong Barat yang terkait dengan perkembangan destinasi wisata, yakni penataan kawasan pantai khususnya Pantai Kemos, kurangnya papan informasi atau penanda, dan kurangnya pengelolaan media sosial sebagai media untuk promosi.

Oleh karena itu, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan dapat mendukung perkembangan pariwisata Desa Sekotong Barat, khususnya Pantai Kemos yang terletak di Dusun Batu Kijiuk dengan melakukan revitalisasi pantai tersebut yang melalui beberapa tahapan.

Metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan perkembangan destinasi wisata yang ada di Desa Sekotong Barat, khususnya Pantai Kemos, yaitu berbasis lingkungan pariwisata dan penyelesaian permasalahan secara langsung. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini ialah menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penataan lingkungan Pantai Kemos Sekotong Barat, memudahkan wisatawan mengetahui letak Pantai Kemos, dan mendukung peningkatan pariwisata Desa Sekotong Barat.

Jadi, merevatilisasi Pantai Kemos cukup memberikan pengaruh terkait kenyamanan dan daya tarik bagi pengunjung terhadap Pantai Kemos. Selain itu, menyebarkan video promosi Pantai Kemos membantu dalam menyebarluaskan informasi terkait destinasi wisata Desa Sekotong Barat kepada masayarakat luas dan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Sekotong Barat.

Abstract
West Sekotong Village has great tourism potential. However, the lack of awareness from the public has resulted in the tourism potential that should have been developed in order to improve the community’s economy, it is not being used properly. There are several problems that Sekotong Barat Village has related to the development of tourist destinations, namely the arrangement of the coastal area, especially Kemos Beach, the lack of information boards or markers, and the lack of management of social media as a medium for promotion.

Therefore, through the Real Work Lecture (KKN) it is hoped that it can support the tourism development of West Sekotong Village, especially Kemos Beach which is located in Batu Kijiuk Hamlet by revitalizing the beach through several stages.

The method used to overcome problems related to the development of tourist destinations in West Sekotong Village, especially Kemos Beach, is based on the tourism environment and solving problems directly. The results obtained from this activity are increasing the knowledge and skills of the community in structuring the West Sekotong Kemos Beach environment, making it easier for tourists to know the location of Kemos Beach, and supporting the increase in tourism in West Sekotong Village.

So, revitalizing Kemos Beach is enough to have an impact on the comfort and attractiveness of visitors to Kemos Beach. In addition, distributing promotional videos for Kemos Beach helps in disseminating information related to tourist destinations in West Sekotong Village to the wider community and increasing the income of the people of West Sekotong Village.

Pantai Kemos Sekotong Barat (ist)

PENDAHULUAN
Desa mempunyai banyak potensi dari berbagai sektor yang belum bisa dikembangkan secara optimal, salah satunya yang berkaitan dengan sektor wisata. Setiap desa mempunyai ciri khasnya masing-masing yang akan menjadi daya tarik bagi desa itu sendiri. Daya tarik wisata salah satunya yang berupa potesi alam, yaitu: pantai, gunung, danau, air terjun, sungai, dan lain-lain.

Setiap desa memiliki daya tarik wisata yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, pengelolaan potensi wisata pedesaan harus diutamakan demi membentuk desa wisata yang ramai pengunjung. Suatu desa bisa disebut sebagai desa wisata apabila mempunyai destinasi wisata. Destinasi adalah suatu daerah tujuan wisata yang merpakan daya tarik bagi para wisatawan yang mau datang untuk berkunjung. Salah satu desa yang memiliki daya tarik wisata berupa potensi alamyang masih asri ialah Desa Sekotong Barat.

Desa Sekotong Barat merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini terletak 10 kilometer ke arah barat dari Kota Mataram.

Berdasarkan data yang diperoleh, luas dan batas wilayah Desa Sekotong Barat adalah 15.365 ha dengan luas desa 8.262 ha. Adapun batas wilayahnya, yaitu: sebelah Utara berbatasan dengan laut, selatan berbatasan dengan Desa Kedaro, barat berbatasan dengan Desa Pelangan, timur berbatasan dengan Desa Sekotong Tengah.

Desa Sekotong Barat adalah desa yang terletak di pesisir pantai dengan kondisi alam yang masih alami sehingga menjadikan Desa Sekotong Barat sebagai salah satu daya tarik wisata yang dapat dikembangkan. Desa Sekotong Barat memiliki banyak destinasi wisata, diantarannya: Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis, Gili Sudak, Pantai Arjuna, dan Pemandian Batu Mapah.

Selain destinasi wisata yang telah disebut di atas, di Sekotong Barat juga terdapat destinasi wisata lainnya, yaitu Pantai Kemos, tepatnya berada di Dusun Batu Kijuk.Terdapat historis dibalik penamaan Pantai Kemos, yaitu adanya penemuan mayat seorang perempuan dengan keadaan tersenyum di pinggir pantai tersebut sehingga dinamakaan Pantai Kemos yang dalam Bahasa Indonesia kemos diartikan senyum.

Pantai Kemos memilliki pesona yang cukup mampu memikat hati para pengunjung karena letaknya yang strategis sehingga saat berada di Pantai Kemos pengunjung juga disuguhi pemandangan lain yaitu Three Islands (Gili Nanggu, Gili Tangkong dan Gili Sudak). Di Pantai Kemos pengunjung dapat berekreasi bersama keluarga atau teman untuk menikmati pemandangan, berenang, berswafoto dan juga terdapat kedai yang menyediakan makanan dan minuman untuk disantap.

Pantai Kemos ini juga digunakan sebagai tempat transit ke beberapa tempat wisata seperti Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis dan Gili Sudak.

Selain keunggulan potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Sekotong Barat, terdapat permasalahan yang dapat menghambat pariwisata desa itu sendiri, khususnya permasalahan yang terdapat di Pantai Kemos. Permasalahan pertama yang harus dihadapi adalah penataan pantainya yang belum maksimal sehingga kurang mendukung kegiatan pariwisata. Permasalahan yang kedua adalah kurangnya papan penanda atau papan informasi yang berfungsi untuk memberitahukan pengunjung terkait keberadaan Pantai Kemos di Desa Sekotong Barat yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi. Permasalahan yang terakhir, yakni kurangnya pengelolaan media sosial sebagai media untuk promosi.

Oleh karena itu, kelompok KKN PLP FKIP UNRAM menjalankan program-program yang telah direncanakan sebelumnya untuk merevatilisasi pariwisata, khususnya dengan memperbaharui lingkungan fisik Pantai Kemos.

METODE KEGIATAN
Waktu dan Tempat
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini pelaksanaannya dimulai pada tanggal 16 November-6 Januari 2021. Kegiatan ini berlokasi di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

Adapun tahap persiapan program yang telah dilakukan oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sekotong Barat adalah sebagai berikut.

  • Persiapan penataan lingkungan Pantai Kemos.
  • Persiapan pembuatan papan penanda atau papan informasi.

Plaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan revitalisasi pariwisata khususnya di Pantai Kemos, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong memerlukan metode yang relevan, yakni sebagai berikut.

Penataan Lingkungan
Metode penataan kawasan Pantai Kemos di Desa Sekotong Barat berbasis lingkungan pariwisata dengan tujuan untuk bertamasya atau rekreasi. Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses penataan kawasan Pantai Kemos, dimulai dengan tahapan perencanaan. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh rencana tata lingkungan yang mencakup proses penataan kawasan Pantai Kemos.

Dalam proses ini, peran masyarakat tidak dapat diabaikan. Hal ini dikarenakan masyarakat juga memiliki peran utama dalam proses penataan kawasan pantai tersebut. Oleh karena itu, dalam tahap perencanaan ini sangat diperlukan kerja sama yang baik dengan masyarakat terutama perangkat desa agar proses penataan kawasan pantai dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Tahap kedua, dilakukan kegiatan pembersihan (gotong royong) di area Pantai Kemos dengan membersihkan sampah yang ada serta membersihkan rumput liar sekitar lingkungan pantai tersebut agar kawasan pantai terlihat lebih bersih dan rapi.

Tahap ketiga, dilakukan juga kegiatan penanaman pohon bonsai di sekitar kawasan pantai.Hal tersebut dilakukan agar di sekitar kawasan pantai juga menjadi lebih menarik dan asri. Selanjutnya, tahap pembuatan spot foto. Tahap ini dilakukan untuk memperindah kawasan pantai serta agar dapat menarik perhatian banyak pengunjung.

Pembuatan papan penanda atau papan informasi (ist)

Adapun metode yang digunakan ialah dengan cara penyelesaian permasalahan secara langsung. Permasalahan yang ada di Pantai Kemos adalah kurangnya papan penanda atau papan informasi yang berfungsi untuk memberitahukan pengunjung terkait keberadaan Pantai Kemos di Desa Sekotong Barat yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi.

Pembuatan papan informasi atau papan penanda terdiri dari tiang, papan nama, dan tulisan. Tiang terbuat dari kayu jati setinggi 1,5 cm. Papan nama juga terbuat dari kayu yang didesain dengan ukuran kurang lebih 80-100 cm, sedangkan tulisan didesain dengan cara dilukis menggunakan cat. Tiang kayu dan papan nama dipaku menjadi satu bagian sehingga menjadi beberapa susunan.

Pengerjaan papan penanda meliputi pembelian kayu, pemotongan, pengamplasan, pengecatan dasar dan penulisan. Papan nama yang sudah dicat dan dilukis selanjutnya dipaku dengan tiang. Kemudian papan penanda Pantai Kemos tersebut dipasang tepat di depan pintu masuk pantai oleh kelompok KKN PLP FKIP Universitas Mataram.

Prosedur kerja yang dilakukan yaitu mencari referensi papan informasi dan penanda jalan, lalu menyiapkan alat dan bahan pembuatan papan informasi atau penanda pantai yang meliputi, alat: (1) Gergaji kayu; (2) Mesin pengamplas kayu; (3) Meteran; (4) Palu; (5) Kuas. Selanjutnya, bahan yang digunakan meliputi: (1) Kayu ; (2) Paku; (3) Cat; (4) Plitur; (5) Bensin. Alat dan Bahan tersebut digunakan untuk membuat papan informasi atau penanda pantai yang telah didesain.

Pembuatan Video Promosi
Konsep dalam perancangan video promosi ini dimulai dengan tahapan observasi lokasi Pantai Kemos dan wawancara Bapak Kepala Dusun Batu Kjuk Sekotong Barat agar memperoleh informasi tamabahan sebelum perancangan video yang dibutuhkan. Konsep yang digunakan dalam perancangan video promosi ini ialah membuat video promosi dengan menggunakan teknik cinematografi serta penambahan musik yang menarik untuk mendapatkan kesan dramatis yang tidak menimbulkan perasaan jenuh ketika melihat video tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PLP FKIP UNRAM dilaksanakan sejak pelepasan tanggal 16 November 2021-6 Januari 2022.Kegiatan KKN ini berlokasi di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Jarak tempuh sekitar 57 km dari pusat kota Mataram.

Desa Sekotong Barat mempunyai destinasi wisata yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Banyaknya wisatawan menandakan tempat tersebut menarik untuk dikunjungi. Akan tetapi, setiap destinasi wisata pasti memiliki permasalahan yang menjadi hambatan dan tantangan yang harus dihadapi. Desa Sekotong Barat sendiri memiliki beberapa permasalahan yang menjadi hambatan dalam perkembangan destinasi wisata yang ada, khususnya permasalahan perkembangan destinasi wisata berupa Pantai Kemos, yakni penataan kawasan sekitar area pantainya yang belum maksimal sehingga kurang mendukung kegiatan pariwisata, kurangnya papan penanda atau papan informasi yang berfungsi untuk memberitahukan pengunjung terkait keberadaan Pantai Kemos di Desa Sekotong Barat, dan kurangnya promosi di media sosial.

Penataan Lingkungan
Penataan lingkungan adalah rangkaian kegiatan menata kawasan tertentu agar bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah. Sebuah kawasan tertentu akan terlihat sebagai kawasan tersebut, apabila kondisi lingkungannya ditata dan dipelihara dengan baik sesuai dengan peran dan fungsinya dan sesuai dengan kawasan tersebut.

Aspek dasar yang dapat mendukung konsep penataan lingkungan hidup antara lain: keindahan, kenyamanan, kerindangan, dan kebersihan. Penataan lingkungan khususnya penataan kawasan wisata Pantai Kemos penting untuk dilakukan sebagai salah satu tempat yang menjadi destinasi wisata. Hal tersebut dilakukan agar dapat menarik perhatian pengunjung.

Permasalahan yang dihadapi oleh Desa Sekotong Barat ialah penataan lingkungan pantainya yang belum maksimal sehingga kurang mendukung kegiatan pariwisata. Oleh karena itu, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama Pokdarwis Desa Sekotong Barat diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi serta mampu menggerakkan masyarakat desa agar menjaga kebersihan lingkungan pantaidan fasilitas yang ada di kawasan pantai tersebut.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menanggulangi permasalahan terkait penataan lingkungan Pantai Kemos yang belum maksimal ialah Pembersihan (gotong royong) di area Pantai Kemos.

Kegiatan bersih-bersih oleh mahasiswa KKN bersama Pokdarwis dan Karang Taruna dilakukan untuk mengatasi sampah–sampah yang berserakan di sekitar pantai, baik sampah plastik maupun rerumputan atau semak belukar yang tumbuh di area Pantai Kemos. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkangan yang bersih, sehat dan nyaman untuk dipandang oleh wisatawan yang datang berkunjung.

Penanaman Pohon Bonsai Kelapa oleh salah seorang peserta KKN FKIP Unram (ist)

Kegiatan penanaman pohon bonsai kelapa dilakukan oleh mahasiswa KKN PLP FKIP UNRAM bersama Pak Kadus Batu Kijuk Sekotong Barat. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar kawasan Pantai Kemos terlihat lebih asri. Selain itu, penanaman pohon bonsai kelapa juga bermanfaat untuk menjernihkan udara dan mengurangi racun. Pohon bonsai kelapa ini bertindak sebagai pembersih udara alami dan memberi udara segar untuk bernafas.

Pembuatan Spot Foto
Kegiatan pembuatan spot foto dilakukan oleh mahasiswa KKN PLP FKIP UNRAM untuk dipasang di Pantai Kemos. Pembuatan spot foto ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.

Tahap penyediaan bahan
Ada beberapa bahan yang diperlukan untuk membuat spot foto, yaitu: kayu, cat, paku, kuas, amplas, kerang, dan tali rayon.

Tahapan pengerjaan kayu untuk tiang dan papan plat ini meliputi pemotongan, pengamplasan, pengecatan. Pada proses pembuatan tiang dibutuhkan kayu kotak sebanyak 2 lonjor dengan ukuran 2×3 cm sepanjang 3 meter. Selanjutnya, proses pembuatan papan plat yang dipasang pada ujung kedua tiang bagian atas dengan landasan horizontal dibutuhkan kayu rusuk dengan tebal 5 cm dipotong dengan ukuran 1.5 meter sebanyak dua papan plat. Selain itu, juga dibuat sebanyak 6 papan plat dengan masing-masing berukuran 30 cm.

Penulisan huruf pada papan plat kayu merupakan kegiatan paling penting untuk menjelaskan identitas suatu kawasan. Sebelum diberi tulisan, papan plat kayu tersebut diamplas dan dicat menggunakan kuas, kemudian huruf-huruf tersebut dilukis pada papan plat yang telah dicat. Selanjutnya, papan plat kayu siap dirakit pada tiangnya.

Terdapat 8 papan plat kayu, 2 diantaranya berukuran 1,5 meter sedangkan 6 diantaranya berukuran 30 cm. Perakitan spot foto dilakukan dengan merakit 2 papan plat berukuran 1.5 meter pada tiangnya menggunakan paku yang dipasang pada bagian atas kedua tiang. Lalu, 6 papan lainnya yang berukuran 30 cm dipasang pada kedua ujung tiang kanan dan kiri, yakni 3 papan plat kayu dipasang sebelah kanan dan 3 lainnya dipasang pada sebelah kiri.

Kegiatan penulisan pada spot foto
Tahapan pemasangan spot foto

Pemasangan spot foto meliputi persiapan, penentuan lokasi, penggalian lubang, dan pemasangan. Spot foto yang sudah dirakit selanjutnya dilakukan persiapan untuk pemasanga, terdiri dari persiapan alat dan bahan serta lokasi pemasangan. Alat yang diperlukan untuk pemasangan, yaitu linggis. Selanjutnya, dilakukan persiapan dan penentuan lokasi pemasangan. Lokasi tersebut dipilih karena lokasinya strategis dan pemandangannya pas untuk berswafoto. Setelah titik pemasangan siap, dilakukan penggalian lubang sedalam 0,5 m sebagai tempat menempatan tiang spot foto tersebut.

Pembuatan Papan Penanda Penanda atau Papan Informasi
Papan penanda atau papan informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di daerah wisata. Adanya papan penanda atau papan informasi bertujuan untuk memudahkan pengunjung untuk menemukan lokasi wisata atau memudahkan pengguna jalan untuk mengetahui adanya Pantai Kemos di Desa Sekotong Barat.

Papan penanda atau papan informasi tersebut dipasangdi depan pintu masuk Pantai Kemos. Pembuatan papan penanda tempat atau papan informasi dilakukan dengan meliputi beberapa tahapan, seperti tahap pengerjaan kayu untuk tiang dan papan plat, pengerjaan penulisan huruf dan perakitan pada papan penanda tempat atau papan informasi serta pemasangannya.

Tahap penyediaan bahan
Ada beberapa bahan yang diperlukan untuk membuat papan penanda atau papan informasi, yaitu: kayu, cat, paku, kuas, dan amplas.

Tahapan pengerjaan kayu untuk tiang dan papan plat ini meliputi pemotongan, pengamplasan, pengecatan. Pada proses pembuatan tiang dibutuhkan kayu kotak sebanyak 2 lonjor sepanjang 1,5 meter, kemudian dibutuhkan juga kayu rusuk sebanyak 4 buah dengan masing-masing ukuran ±80-100 cm dan tebal 5 cm yang nantinya akan dipasang pada kedua tiang dengan landasan horizontal.

Tahapan penulisan huruf dan perakitan papan penanda atau papan informasi
Penulisan huruf pada papan plat kayu ialah kegiatan penting dengan tujuan untuk menjelaskan identitas atau nama suatu kawasan. Sebelum diberi tulisan, papan plat kayu tersebut diamplas dan dicat menggunakan kuas.

Selanjutnya, dilukis huruf demi huruf pada papan plat yang telah dicat tersebut. Setelah selesai plat kayu tersebut siap dirakit pada tiangnya. Pada kegiatan ini dibuat 4 papan plat kayu dengan ukuran ±80-100 cm. Perakitan papan penanda atau papan informasi ini dilakukan dengan caramerakit 4 papan plat kayu yang pada bagian tengah kedua ujung tiang dengan posisi zig-zag.

Tahapan pemasangan papan penanda atau papan informasi
Pemasangan papan penanda atau papan informasi meliputi persiapan, penentuan lokasi, penggalian lubang dan pemasangan. Papan penanda atau papan informasi yang sudah siap selanjutnya dilakukan persiapan sebelum proses pemasangan, terdiri dari persiapan alat dan bahan serta lokasi pemasangan. Alat yang diperlukan untuk pemasangan, yaitu linggis.

Selanjutnya, dilakukan persiapan dan penentuan lokasi pemasangan. Setelah titik pemasangan siap, dilakukan penggalian lubang sedalam 0,5 m, selanjutnya di masukkan di lubang galian dan ditutup kembali menggunakan tanah galian.

Pembuatan Video Promosi
Media video atau audio visual adalah media yang dapat menggabungkan teknologi audio dan visual secara bersamaan sehingga menghasilkan suatu tayangan yang menarik. Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, atau meningkatkan pasar sasaran (Tjiptono, 2008).

Video promosi adalah bentuk penayangan informasi yang bersifat audio visual sehingga menjadi kunci mengenai suatu produk atau membagikan informasi pada khalayak ramai. Video promosi tidak hanya dapat disalurkan melalui televisi namun dapat juga diunggah ke berbagai situs populer internet atau media sosial seperi Instagram, Facebook, dan lain-lain.

Adanya video promosi diharapkan dapat memperkenalkan objek-objek yang terekam dalam video kepada khalayak ramai. Tujuan utama dari pembuatan video promosi ialah untuk menginformasikan tempat wisata yang berada di Sekotong Barat, khususnya Pantai Kemos yang saat itu masih kurang diketahui keberadaannya oleh masyarakat di luar Sekotong Barat.

Pembuatan video promosi adalah salah satu program kerja Kelompok KKN PLP FKIP UNRAM untuk mempromosikan tempat yang bisa menjadi destinasi wisata di Desa Sekotong Barat, khususnya Pantai Kemos.

Pantai Kemos merupakan pantai yang tepatnya berada di Dusun Batu Kijuk, Sekotong Barat. Terdapat cerita yang cukup menarik dibalik penamaan Pantai Kemos, yaitu adanya penemuan mayat seorang perempuan dengan keadaan tersenyum di pinggir pantai tersebut.

Oleh karena itu, pantai tersebut dinamakaan sebagai Pantai Kemos yang dalam Bahasa Indonesia “kemos” diartikan senyum. Pantai Kemos memilliki pesona yang cukup mampu memikat hati para pengunjung karena letaknya yang strategis sehingga saat berada di Pantai Kemos pengunjung juga disuguhi pemandangan lain, yaitu Three Islands (Gili Nanggu, Gili Tangkong dan Gili Sudak).

Di Pantai Kemos pengunjung dapat berekreasi bersama keluarga atau teman untuk menikmati pemandangan, berenang, berswafoto dan juga terdapat kedai yang menyediakan makanan dan minuman untuk disantap. Pantai kemos ini juga digunakan sebagai tempat transit ke beberapa tempat wisata, seperti: Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis dan Gili Sudak.

Kegiatan pembuatan video promosi Pantai Kemos (ist)

Adapun tahapan-tahapan pembuatan video promosi ialah sebagai berikut.
Pra Produksi
Pada tahapan pra produksi yang dilakukan videografer dari video promosi Desa Sekotong barat ialah penentuan konsep dan tema. Konsep dalam pembuatan video promosi ini ialah membuat video promosi dengan menggunakan teknik cinematografi serta penambahan musik yang menarik untuk mendapatkan kesan dramatis sehingga tidak menimbulkan perasaan jenuh ketika melihat video tersebut dan tanpa mengurangi keindahan dari Pantai Kemos yang menjadi objek dalam video promosi.

Dalam proses penentuan konsep dan tema disesuaikan dengan objek wisata berupa Pantai Kemos Sekotong Barat. Selain itu, dilakukan juga pemilihan talent atau model yang akan ditampilkan dalam video promosi tersebut.

Produksi

Pada tahapan produksi ini kegiatan pengambilan gambar dilakukan di tempat wisata yang sudah ditentukan, yaitu Pantai Kemos. Pada saat proses pengambilan gambar terdapat peralatan yang digunakan videografer untuk membuat video promosi berupa kamera Handphone.

Pasca Produksi
Tahapan pasca produksi ialah editing. Editing merupakan tahapan yang penting untuk dilakukan. Pada tahap ini ditentukan bebrapa frame dan slideterpenting dan menarik. Selain itu, penyesuaian warna dan musik dalam video juga dilakukan. Hal tersebut dilakukan agar video yang ditampilkan menarik untuk dipandang oleh mata. Dalam pengemasan video promosi harus menarik agar informasi dapat tersampaikan dengan menampilkan spot-spot yang ada di Pantai Kemos.

Aspek-aspek penting harus diperhatikan dalam pembuatan video promosi ialah menekankan nilai keindahan suatu destinasi wisata serta kualitas video dengan menampilkan visual berupa keindahan dari tempat wisata serta didukung dengan kualitas video yang baik.

KESIMPULAN
Penataan Lingkungan
Penataan lingkungan adalah rangkaian kegiatan menata kawasan tertentu agar bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah. Sebuah kawasan tertentu akan terlihat sebagai kawasan tersebut, apabila kondisi lingkungannya ditata dan dipelihara dengan baik sesuai dengan peran dan fungsinya dan sesuai dengan kawasan tersebut.

Aspek dasar yang dapat mendukung konsep penataan lingkungan hidup antara lain: keindahan, kenyamanan, kerindangan, dan kebersihan. Salah satu contoh penerapan yang dihasilkan adalah pembuatan spot foto dengan memanfaatkan kerang sebagai hiasan pada spot foto tersebut.

Pembuatan papan penanda jalan atau papan informasi
Papan penanda jalan atau papan informasi sangat bermanfaat untuk memudahkan dan menginformasikan kepada pengunjung dalam mencari lokasi wisata dan memudahkan pengguna jalan untuk mengetahui adanya wisata di Desa Sekotong Barat. Dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat dihasilkan 1 papan penanda atau papan informasi.

Pembuatan Video Promosi
Strategi yang digunakan dalam pembuatan video promosi meliputi kegiatan pra produksi yaitu penentuan konsep dan tema serta pemilihan model, selanjutnya tahapan produksi yaitu dilakukannya pengambilan gambar dan video yang dilakukan di beberapa spot-spot tertentu di Pantai Kemos dan terakhir kegiatan pasca produksi yaitu menyeleksi gambar dan video yang telah didapat dengan memperhatikan aspek yang menampilkan keindahan yang ada pada setiap destinasi wisata. Penggunaan video promosi yang dilakukan akan lebih efektif jika dibarengi dengan promosi melalui media sosial. Penggunaan media sosial Youtube, Instagram dan Facebook sebagai media promosi dianggap lebih efektif dan lebih efisien dalam penyebarannya.

Ucapan Terima Kasih
Kelompok KKN PLP Universitas Mataram Desa Sekotong Barat mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Dr. Muhammad Marzuki, S. Pi, M.Si., perangkat Desa Sekotong Barat, masyarakat Desa Sekotong Barat dan kepada semua pihak yang terlibat dari awal sampai akhir sehingga program Kuliah Kerja Nyata ini dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Antara, M., & Sukma, A. (2015). Panduan pengelolaan desa wisata berbasis potensi local. Bali: universitas udayana

BAPPEDA. 2016 Laporan Akhir Rencana Penataan Lingkungan Wisata (RPL) Desa Punjulhajo dan Gedongmulyo.Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah.

Cubitt, S. 1993. Videography: Video Media As Art And Culture. Melbourne: Pelgrave Macmillan

Salma & Susilowati, 2004, Analisis Permintaan Objek Wisata Alam

Kartohadikoesoemo, Soetardjo, 1984, Desa, Balai Pustaka, Jakarta

Pribadi, B. 2003.Teori Produksi Film dan Video. Materi Pelatihan Penulisan Naskah TV/Video Instruktional.

*Ditulis oleh:

  1. Nurul Iqamah,
  2. Azizah Aulyah,
  3. Putri Rizka Amalia,
  4. Nanda Salsabilah,
  5. Gimdarwati,
  6. Nurul Hidayatullah

Kelompok KKN FKIP Universitas Mataram di Desa Sekotong Barat Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

nuruliqamah2000@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini