Bang Zul Gandeng LHK Ubah Sampah jadi Rupiah

Foto bersama usai penyerahan bantuan motor sampah tiga roda

LOMBOKita – Anggota Komisi VII DPR RI, Dr. H. Zulkieflimansyah berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) membangun bank sampah induk di Sumbawa Techno Park (STP) di kawasan kampus Universitas Teknologi Sumbawa di Olat Maras.

Upaya ini untuk membangun kesadaran masyarakat tentang sampah. Sekaligus, mengubah sampah menjadi rupiah

Dalam acara peletakan batu pertama Bank Sampah, Kementrian LHK yang diwakili Kasi Sarana dan Prasarana Direktorat Pengolahan Sampah, Hafizh Haeruddin, menjelaskan Kementeriannya menargetkan Indonesia bersih sampah pada 2020. Dengan mengurangi sampah dari sumbernya. Memilah sampah mulai dari rumah tangga, mana sampah organik yang bisa digunakan untuk kompos. Mana sampah plastik untuk diolah agar menghasilkan rupiah. Salah satunya melalui Bank Sampah.

Pada tahun ini, pihaknya membangun tiga Bank Sampah di Indonesia, yakni, di Tapanuli Selatan, Probolinggo dan di Sumbawa Techno Park. Selain bantuan gedung, juga diberikan peralatan penunjang, pencacah organik untuk kompos. Kemudian pencacah plastik seperti botol plastik, kaleng dan lainnya. Termasuk personal komputer untuk administrasi.

“Misalnya botol aqua dijual seribu, tetapi dengan dicacah harganya bisa meningkat hingga Rp 8.000. Jadi, bisa meningkatkan nilai jual,” katanya mencontohkan.

Rektor UTS, Dr. Andi Tirta, menyambut baik pembangunan Bank Sampah yang diharapkan bisa menjadi pusat pengembangan bisnis berbasis pengolahan sampah. Ada. Selain diharapkan bisa membangun kesadaran masyarakat yang tadinya menganggap sampah hanya produk yang tidak bernilai.

“Ke depannya masyarakat bisa memilah sampah. Selain mengurangi masalah sampah, sekaligus memberikan nilai tambah kepada masyarakat,” jelasnya.

Dr. Zul meletakkan batu pertama Bank Sampah

Dr. H. Zulkieflimansyah yang juga Pendiri UTS, menyatakan Bank Sampah mempunyai nilai finansial yang tinggi kalau dikelola dengan baik. Untuk daerah seperti NTB dan Sumbawa, masyarakat butuh contoh tentang pengelolaan sampah. Jadi Bank Sampah di kawasan Olat Maras ini bisa menjadi model bagi pendirian Bank Sampah di lokasi lainnya.

“Pengelola (Bank Sampah) harus profesional. Agar mudah disosialisasikan pada kecamatan dan desa sehingga bersih dari sampah. Sekaligus menjadikannya bernilai ekonomi,”ujarnya.

Artinya, lanjut Dr. Zul, Bank Sampah ini juga sekaligus mengubah paradigma masyarakat tentang sampah. Hal ini memang tidak mudah, karena meretas jalan baru selalu ada tantangannya. Bahkan kerapkali mendapat cibiran. Makanya, Bank Sampah akan ditangani oleh orang profesional agar berhasil. Diharapkan Oktober ini, pembangunan Bank Sampah selesai.

“Bank sampah ini juga bisa memberikan nilai edukasi bagi anak anak. Budaya membuang sampah pada tempatnya bisa ditunjukkan dengan contoh. Sekaligus mengolah sampah itu secara konkrit bisa dilihat secara langsung,”tukasnya.

Mewakili Bupati, Assisten I Setda Sumbawa, Dr. H. M. Ikhsan dalam sambutannya, juga menjelaskan Pemkab menaruh harapan besar bahwa Bank Sampah Induk di Kawasan Sumbawa Technopark ini ke depannya akan terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan dan dayasaing daerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sumbawa.

Dalam menangani permasalahan sampah, diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Bank Sampah merupakan salah satu konsep pengumpulan sampah yang mampu membangun partisipasi masyarakat sebab Bank Sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.

Jadi, Bank Sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

“Bank Sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan. Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh Sumbawa Techno Park, sehingga kami pemerintah daerah menyampaikan terima kasih dan sangat mendukung terbangunnya bank sampah ini,” imbuhnya.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyerahan bantuan secara simbolis motor pengangkut sampah roda 3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada penerima bantuan dana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini