Syamsul Luthfi Ajak Warga Perkuat Silaturrahim dan Bijak Bermedia Sosial

LOMBOKita – Anggota DPR RI HM Syamsul Luthfi menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Pancor Lombok Timur yang dihadiri sekitar 150 orang peserta dari berbagai elemen mahasiswa dan pemuda di daerah itu.

Pada kesempatan itu, Syamsul Luthfi menyoroti dan mengingatkan masyarakat terutama yang kerap berinteraksi sosial atau sebagai pengguna media sosial agar lebih bijak dan tidak lepas kontrol untuk membuat status, komentar maupun membagikan informasi yang didapatkan di media sosial.

“Saya melihat status maupun komentar para netizen sering lepas kontrol menggunakan media sosial, tanpa berpikir panjang dampak yang ditimbulkan, sehingga tidak jarang pula kita mendengar ada pengguna media sosial yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena dianggap melanggar Undang-undang Informasi Teknologi dan Elektronik (ITE),” papar Syamsul Luthfi di Pancor, Senin (25/11/2019).

Karena itu, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu mengingatkan agar para netizen (pengguna media sosial) untuk membaca dengan seksama terlebih dahulu sebelum berkomentar maupun membagikan informasi yang dianggap viral.

Dia mengingatkan bagaimana orang-orang tua terdahulu memberikan pesan agar pandai-pandai menjaga lisan, sopan santun dalam bertutur kata maupun bertingkah laku. Sebab, katanya, setiap perbuatan dan perkataan akan memberikan konsekuensi baik dan buruk.

“Zaman sekarang, jagalah lisan dan jari-jemarimu saat bermedia sosial,” tandas anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Pulau Lombok itu.

Dikatakan Syamsul Luthfi, zaman dulu ada ungkapan pesan yang dapat menjadi pegangan dalam menjaga hubungan baik dan berinteraksi sosial, seperti “Gajah mati meninggalkan gading”. “Harimau mati meninggalkan belang”. “Manusia mati meninggalkan nama”.

“Sekarang sudah berubah menjadi “Manusia mati meninggalkan Status (Sosial Media). Jadi berbaik-baiklah tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya,” kata Syamsul Luthfi yang disambut tepuk tangan sorai para peserta sosialisasi.

Salah seorang peserta empat pilar kebangsaan, Ahmad Furqon (28), pada sesi tanya jawab mempertanyakan bagaimana cara menjaga masyarakat di kampung agar tidak terpapar radikalisme yang mencoba menggeser Pancasila dan Kebhinekaan Indonesia.

Pada kesempatan itu, kakak kandung dari Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi tersebut menjelaskan bahwa menjaga keutuhan bermasyarakat cukup bisa dilakukan dengan menghidupkan dan melestarikan kearifan para orang tua terdahulu, dengan terus melakukan silaturrahim dengan sesama.

Syamsul Luthfi menilai, bahwa silaturrahim adalah sebuah vitamin untuk menjaga dan merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam ajaran agama juga, lanjut Syamsul Luthfi, menuntun manusia untuk memperbanyak hubungan silaturrahim, saling mengenal satu dengan yang lainnya. Sebab, manusia diciptakan dengan beragam karakter dan sifat. Dengan silaturrahim itulah manusia bisa saling mengenal.

“Maka bertemu, saling sapa, dan silaturahim adalah vitamin dan dasar paling logis untuk mengikis perbedaan dan menemukan “kalimatun sawa” kita sebagai masyarakat Indonesia,” tegas mantan Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur itu.

Selain menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan, Syamsul Luthfi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga NTB di pulau Lombok atas amanah keduakalinya sebagai anggota DPR RI sebagai penyerap dan penyambung aspirasi masyarakat ke pemerintah melalui jalur politik.

“Amanah masyarakat NTB adalah kehormatan dan kepercayaan. Saya berjanji untuk menjaganya dengan sebaik-baiknya,” ucap anggota Komisi II DPR RI itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini